Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudi Rubiandini Sempat Ingin Konsultasi ke Abraham Samad Sebelum Ditangkap KPK

Kompas.com - 04/06/2015, 20:56 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini mengatakan, ia pernah bertemu dengan Ketua nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad saat sebelum ditangkap oleh KPK. Ia mengatakan, dalam pertemuan itu ia berkonsultasi mengenai pembenahan di SKK Migas.

"Bertemu Abraham Samad, saya ngobrol informal dan mengatakan ingin bertemu di kantor untuk menyampaikan beberapa hal supaya saya bisa melangkah seperti apa menghadapi situasi yang berat itu," ujar Rudi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/6/2015).

Rudi mengatakan, pada 10 Mei 2013 ia mengirim surat ke KPK perihal keinginannya berkonsultasi dengan Abraham. Namun, surat tersebut tak kunjung berbalas dan pertemuan itu tidak pernah terjadi. Kemudian, pada 13 Agustus 2013, Rudi ditangkap tangan oleh KPK.

"Setelah diputus tujuh tahun, innalillahi saya terima. Biar saya ikhlas dengan apa yang terjadi," kata Rudi.

Dalam kesaksiannya sebelumnya, Rudi Rubiandini mengaku kerap diberikan uang dari koleganya melalui pelatih golfnya, Deviardi. Atas hal itu, Rudi mengaku sempat ingin berkonsultasi dengan Abraham Samad. Namun, hal ini gagal terlaksana karena dirinya keburu tertangkap tangan oleh KPK.

"Saya kirim surat ke Abraham Samad karena masalah ini saya ingin bertemu. Saya gundah. Namun, itu (bertemu Abraham) belum terjadi," kata Rudi.

Sementara itu, penasihat hukum mantan Ketua Komisi VII DPR RI Sutan Bhatoegana, Eggi Sudjana mengatakan, Abraham Samad harus dijadikan saksi dalam perkara ini. Menurut dia, Abraham harus mengungkapkan alasan KPK menetapkan Sutan sebagai tersangka. Eggi pun mempermasalahkan pertemuan Rudi dengan Abraham itu.

"Dalam ilmu hukum, AS melakukan kekeliruan yang luar biasa. Artinya komisioner tak boleh ketemu dengan pejabat negara yang seperti itu, apalagi sudah dalam konteks suspect," kata Eggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com