Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Pastikan Ketersediaan Anggaran Pilkada Serentak

Kompas.com - 26/05/2015, 23:00 WIB


Oleh: A Ponco Anggoro

JAKARTA, KOMPAS - Kementerian Dalam Negeri, Komisi Pemilihan Umum, dan Badan Pengawas Pemilu diharapkan segera bertemu untuk memastikan ketersediaan anggaran pemilihan kepala daerah bagi penyelenggara pemilu di daerah. Jika anggaran tidak segera dicairkan, maka kualitas pemilihan bakal terancam.

"Tiga institusi itu harus segera menggelar rapat. Pastikan daerah-daerah yang belum mencairkan anggaran, apa masalahnya di daerah itu dan segera cari solusinya. Ini (masalah ketersediaan anggaran) harus selesai bulan ini," tutur Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat Masykurudin Hafidz, di Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Jika hingga akhir Mei ini anggaran tidak juga cair, dia yakin tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) bakal terganggu. Jika itu terjadi, tidak menutup kemungkinan berdampak negatif pada kualitas penyelenggaraan pilkada.

Pencairan anggaran dari pemerintah daerah, lanjut dia, harus dipastikan tak hanya bagi Komisi Pemilihan Umum, tetapi juga Badan Pengawas Pemilu di daerah. Pasalnya, anggaran KPU sudah dicairkan, tetapi tidak demikian untuk Bawaslu/panitia pengawas pemilu, sama saja pilkada tidak memungkinkan untuk digelar. Pilkada tidak mungkin berjalan tanpa pengawasan.

"Pencairan anggaran untuk KPU harus sama waktunya dengan pencairan anggaran bagi pengawas pilkada. Dengan demikian, setiap tahapan pilkada berjalan dengan pengawasan," katanya.

15 KPU

Seperti diberitakan sebelumnya, masih ada 15 KPU di daerah yang belum menerima anggaran dari pemerintah daerah. Adapun untuk Bawaslu/panitia pengawas pemilu, masih ada 225 Bawaslu/panitia pengawas pemilu yang belum menerima anggaran.

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Titi Anggraini juga melihat terus tertundanya anggaran berpotensi berdampak pada buruknya kualitas penyelenggaraan pilkada. Jika ini sampai terjadi, akan ikut berdampak pada kualitas kepala/wakil kepala daerah yang terpilih.

Kualitas pilkada bisa buruk salah satunya karena tertundanya pencairan dana akan berdampak pada minimnya waktu untuk bimbingan teknis ke PPK dan PPS. Padahal, mayoritas PPK dan PPS itu adalah orang baru. Ini menyusul adanya aturan bahwa PPK dan PPS yang sudah dua periode menjabat (2005-2009 dan 2010-2014) tidak bisa lagi menjabat PPK dan PPS.

"Apalagi, pada pilkada saat ini, ada sejumlah aturan baru. Jika sosialisasi dan bimbingan tidak maksimal, tidak menutup kemungkinan pelanggaran bakal marak terjadi karena ketidaktahuan terhadap aturan baru itu," tutur Titi.

* Artikel ini sudah tayang di Kompas Digital, Selasa (26/5/2015), dengan judul "Segera Pastikan Ketersediaan Anggaran Pilkada Serentak".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com