Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Aceh Berharap Pengungsi Rohingya Bisa Segera Dipulangkan

Kompas.com - 22/05/2015, 04:33 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis


BANDA ACEH, KOMPAS.com – Pemerintah Aceh berharap pemerintah pusat bisa secepatnya melakukan proses pemulangan para migran asal Myanmar dan Bangladesh yang terdampar di daratan Aceh.

Gubernur Aceh Zaini Abdullah dalam pidatonya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Aceh, Dermawan, saat kegiatan silaturrahmi dengan Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kamis (21/5/2015) menyebutkan saat ini para pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh tersebar di tiga titik pengungsian, di kawasan Kabupaten Aceh Utara, Kota Langsa dan Kabupaten Aceh Timur.

“Upaya menampung mereka hanyalah semata-mata didasarkan faktor kemanusiaan, dan pemerintah Aceh juga berkoordinasi dengan pemerintah pusat serta berharap para pengungsi ini bisa cepat dipulangkan,” ujar Gubernur dalam pidatonya.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Aceh, Moeldoko menyatakan, Indonesia bisa memberi bantuan kepada para pengungsi Rohingya, jika para pengungsi ini terlunta-lunta di perairan Indonesia.

“Membantu sesama manusia itu wajib dilakukan, kalau mereka memang sudah berada di perairan Indonesia, namun kita tetap harus memperhatikan kedaulatan Negara NKRI,” tegas Moeldoko, Kamis (21/5/2015).

Saat ini, jumlah pengungsi Rohingya asal Myanmar dan Bangladesh berjumlah 1.704 orang dan tinggal di lokasi-lokasi pengungsian sementara, sambil terus dilakukan pendataan. Kondisi para pengungsi sebagian masih terlihat lemah karena terlalu lama dehidrasi dilautan.

Seorang migran Bangladesh dilaporkan meninggal dunia dalam perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia, Lhokseumawe, Selasa lalu. Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Lhokseumawe Albert Djalius menyebutkan, warga Bangladesh yang meninggal tersebut bernama Muhammad Rashid, 35 tahun.

Berbagai kelompok di Aceh giat melakukan aktivitas peduli Rohingya, mereka mengumpulkan dana-dana dari warga di jalan-jalan. Bahkan mereka juga mengumpulkan aneka barang seperti pakaian layak pakai dan makanan untuk bayi dan anak untuk disumbangkan ke lokasi-lokasi pengungsian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com