Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekanan Politik Nasional Sebabkan Jokowi Lemah dalam Politik Luar Negeri

Kompas.com - 25/04/2015, 13:44 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Populi Center Nico Harjanto mengatakan, di masa awal pemerintahan, Presiden Joko Widodo terlalu banyak disibukkan dengan masalah politik dalam negeri. Menurut dia, pembagian tugas antara Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di masa awal pemerintahan belum terlihat berjalan dengan baik, sehingga bidang perdagangan internasional kurang mendapat perhatian.

"Tekanan politik nasional jauh lebih keras sehingga Jokowi tidak bisa memikirkan keselamatan politik luar negeri. Padahal, seharusnya Jokowi lebih suka dengan perdagangan internasional jika melihat dari latar belakangnya sebagai eksportir mebel," ujar Nico dalam diskusi Perspektif Indonesia di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4/2015).

Nico mengatakan, beberapa permasalahan seperti hubungan antara pemerintah dan parlemen, serta kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri lebih banyak menghabiskan waktu Presiden. Menurut Nico, beberapa permasalahan itu seharusnya tidak hanya ditangani Presiden, tetapi juga Wapres.

Ia menyayangkan sikap Jusuf Kalla yang dianggap oleh beberapa pihak kurang memberikan kontribusi dalam penanganan masalah politik nasional. Bahkan, menurut Nico, peran Kepala Staf Presiden lebih terlihat dibanding peran Kalla.

"Banyak yang bilang peran Wapres kurang terlihat dalam penanganan masalah politik nasional. Hubungan pemerintah dengan parpol justru ditangani Kepala Staf Presiden," kata Nico.

Meski demikian, Nico meyakini bahwa dengan semakin membaiknya situasi politik nasional ke depan, Jokowi akan mampu menghidupkan bidang-bidang kerja sama dengan luar negeri. Misalnya, melakukan kunjungan ke negara-negara lain dengan berupaya menarik investor asing, dan meningkatkan daya ekspor Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Prabowo 'Tak Mau Diganggu' Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Prabowo "Tak Mau Diganggu" Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Nasional
JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

Nasional
Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Nasional
Polri Buru Dalang 'Illegal Fishing' Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Polri Buru Dalang "Illegal Fishing" Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Nasional
Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Nasional
BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

Nasional
UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com