Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UN Bukan Lagi Penentu, Presiden Ingatkan agar Sekolah Berlaku Jujur

Kompas.com - 14/04/2015, 23:00 WIB


JAKARTA, KOMPAS
- Ujian nasional sudah tidak menjadi penentu kelulusan. Hal itu menurunkan tekanan dan risiko terhadap peserta didik. Kejujuran peserta didik, guru, dan sekolah diharapkan meningkat. Bagi sekolah, pemerintah menetapkan indeks integritas yang salah satunya diukur dari kejujuran dalam melaksanakan ujian nasional.

Presiden Joko Widodo mengemukakan hal itu, Selasa (14/4/2015), saat berkunjung selama 15 menit di SMA Negeri 2 Jakarta sebelum pelaksanaan ujian nasional (UN) hari kedua. Joko Widodo didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan serta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Berbeda dengan dari tahun lalu, tahun ini ditetapkan indeks integritas. Sekolah diukur indeks integritasnya, jujur atau tidak nanti akan kelihatan. Ada mesinnya," kata Joko Widodo.

Anies Baswedan menambahkan, indeks integritas ditetapkan di tingkat sekolah. Kemdikbud mengeluarkan daftar berisi 52 daerah kabupaten/kota yang memiliki indeks integritas tinggi dari data selama lima tahun terakhir.

Indeks integritas yang tinggi berarti daerah-daerah itu jujur dalam melaksanakan UN. Dari daftar itu, Daerah Istimewa Yogyakarta dan DKI Jakarta termasuk dua daerah dengan indeks integritas paling tinggi.

"Ini contoh yang bisa digunakan untuk mempromosikan sekolah-sekolah yang indeks integritasnya tinggi, dalam kata lain jujur, saat UN. Kapan daerah atau sekolah lain menyusul?" kata Anies.

Setelah seluruh pelaksanaan UN berakhir, Anies berjanji akan memberikan laporan rinci indeks integritas kepada masing-masing sekolah. Laporan itu juga akan diumumkan. "Semua akan diumumkan dan transparan," ujar Anies.

Presiden Joko Widodo dan Mendikbud Anies tiba di SMAN 2 pukul 07.15, 15 menit sebelum ujian dimulai. Sekitar 10 menit sebelumnya, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama tiba di sekolah dan disambut sorak-sorai murid-murid. Saat Joko Widodo tiba di halaman sekolah, murid-murid yang dikumpulkan di tengah halaman lagi-lagi berteriak dan menjerit sambil mengerumuni Presiden. Karena waktu terbatas, Joko Widodo segera diminta memberikan pengarahan untuk menyemangati peserta ujian.

"Saya titip pesan. Hati-hati menjawab soal, tenang, dan jangan grusa-grusu (buru-buru) mengerjakannya. Saya sebagai presiden mendoakan semua siswa mendapat nilai yang baik. Saya tidak ingin mengganggu lebih lama," kata Joko Widodo.

Selesai memberi wejangan, siswa dan guru meminta kesempatan untuk foto bersama dan selfie. Saat bel berbunyi, anak-anak berlari masuk ruang ujian dan Presiden didampingi Mendikbud dan Gubernur menengok sebentar gudang tempat penyimpanan naskah soal. Rombongan kemudian melanjutkan perjalanan untuk melihat UN berbasis komputer di SMK Negeri 1 Jakarta.

Hari kedua lancar

Sementara itu di Jayapura pelaksanaan UN berbasis komputer pada hari kedua berlangsung lancar. Tidak ada lagi masalah pemadaman listrik dan gangguan jaringan internet selama kegiatan itu berlangsung.

Pantauan Kompas, Selasa sekitar pukul 09.00 WIT, di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Kotaraja, Distrik Abepura, para peserta ujian sesi pertama mengikuti ujian tanpa kendala. Sebanyak 420 siswa melaksanakan UN di sekolah itu.

"Kami sangat senang karena tidak terjadi pemadaman listrik dan gangguan jaringan, seperti Senin kemarin. Mudah-mudahan kondisi ini konsisten hingga hari terakhir UN," tutur Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Melkianus Mawene.

Kondisi sama terlihat di SMK Negeri 1 Jayapura. Sekolah belum menggunakan genset sejak pelaksanaan ujian dari Selasa pagi tadi. "Kami belum menggunakan solar untuk mesin genset sekolah. Anak-anak mengikuti ujian tanpa gangguan teknis," kata Wakil Kepala SMK Negeri 1 Elsina Kaiwai.

Manajer PLN Area Jayapura Mery Louw saat dihubungi menuturkan, pihaknya telah menyiagakan seluruh petugas teknik di dua mesin pembangkit listrik tenaga diesel di Waena dan Yarmuk.

"Upaya ini bertujuan untuk memberi pelayanan cepat ketika terjadi pemadaman listrik di sekolah-sekolah yang melaksanakan UN berbasis komputer," ujar Mery. (Luki Aulia dan Fabio Lopes)

* Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas Digital edisi Selasa (14/4/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com