Benar tidaknya deal tersebut bisa dibaca dari reaksi PDI-P terhadap penunjukan Badrodin yang menggantikan Budi Gunawan.
"Kalau PDI-P adem ayem saja, menjelaskan bahwa deal-deal itu benar adanya. Tetapi, kalau masih ribut, keras, kita bisa nilai itu rumor," kata Bambang dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (21/2/2015).
Selama ini, PDI-P selalu menyatakan tegas mendukung Budi Gunawan sebagai kepala Kepolisian RI. Namun, Presiden Jokowi memutuskan untuk membatalkan pelantikan Budi sebagai kepala Polri meskipun ajudan Megawati Soekarnoputri itu sudah lolos uji kelayakan dan kepatutan di DPR.
Menurut Bambang, belakangan ini beredar isu di tingkat elite bahwa Presiden menawarkan posisi lain kepada Budi Gunawan yang pelantikannya dibatalkan sebagai kepala Polri.
Bambang menyebut ada isu bahwa Presiden menawarkan Budi posisi menteri atau wakil kepala Polri. Sejauh ini, Bambang belum melihat PDI-P bersikap keras atas keputusan Presiden yang mengganti Budi dengan Badrodin tersebut.
"Saya dengar PDI-P marah, tetapi saya belum melihat marahnya seperti apa. Belum ada langkah konkret PDI-P marah," kata dia.
Selanjutnya, mengenai pencalonan Badrodin, Komisi III DPR baru akan melakukan fit and proper test setelah pembukaan masa sidang DPR pada 23 Maret mendatang. Soal kemungkinan DPR menerima atau tidak Badrodin sebagai kepala Polri, Bambang mengatakan bahwa hal itu bergantung pada pertimbangan politik ke depannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.