Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK: Kalau Presiden Tak Bisa Lakukan Apa-apa, Apa Gunanya KPK?

Kompas.com - 05/02/2015, 16:42 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi berharap agar Presiden Joko Widodo segera mengambil tindakan tegas untuk menyelesaikan konflik antara KPK dan Kepolisian Negara RI. Menurut Johan, hingga saat ini, Presiden Joko Widodo belum menunjukkan solusi atas konflik kedua lembaga penegak hukum itu.

"Ketika KPK tidak bisa melakukan apa-apa, apa gunanya kita (karyawan) yang tidak bisa melakukan apa-apa? Kalau Presiden tidak lakukan apa-apa, apa gunanya KPK?" ujar Johan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/2/2015).

Johan menganggap KPK tengah mengalami masa sulit dengan adanya upaya kriminalisasi terhadap semua pimpinan KPK. Oleh karena itu, kata Johan, KPK meminta Presiden Jokowi segera bertindak tegas atas konflik yang dialami dua lembaga penegak hukum itu. Johan yakin, Jokowi memiliki strategi yang masih tersimpan di kepalanya untuk menyelesaikan konflik yang makin lama dirasakan Johan makin tidak kondusif.

"Semakin lama tidak ada keputusan signifikan dari Presiden, maka kondisi semakin tidak jelas. Yang berawal dari orang perorangan di Polri dan di KPK, yang kemudian berimbas pada lembaga, baik eksistensi Polri maupun juga KPK," ujar dia.

Sebelumnya, Johan mengakui bahwa konflik yang terjadi antara KPK dan Polri sangat mengganggu ritme kerja KPK. Ia mengatakan, jika satu per satu pimpinan KPK dijadikan tersangka dan dinonaktifkan sementara, KPK akan lumpuh.

Menurut Johan, situasi saat ini sebagian karyawan merasa semakin tidak kondusif bekerja. Ia menyebut ada ratusan kasus di tingkat penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan yang masih harus diselesaikan KPK.

"KPK saat ini ada tenaga dan pikiran yang seharusnya fokus pencegahan dan penindakan terganggu dengan adanya kasus ini," ujar Johan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com