Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sisi Lain Istana 2", Persahabatan Jenaka dengan Pemimpin Negeri Ini

Kompas.com - 09/12/2014, 13:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis


KOMPAS.com — Mulai dari Presiden Soeharto hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki cerita dan gayanya sendiri dalam memimpin. Namun, di balik tembok kekuasaan istana, mereka nyata-nyata adalah manusia biasa dengan segala perasaan dan kebiasaan yang dimilikinya.

"Istana bukanlah malaikat. Di sana ada benar dan salah, ada marah senang, tertawa, dan sedih. Itulah istana, kita ini manusia juga," seloroh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (9/12/2014).   Potret istana yang humanistis inilah yang kemudian digambarkan oleh J Osdar, wartawan harian Kompas sejak tahun 1978, dalam bukunya yang berjudul Sisi Lain Istana, Andaikan Obama Ikut Pilpres Indonesia. Osdar menjadi saksi sejarah masa-masa kepresidenan Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, hingga Susilo Bambang Yudhoyono selama meliput kegiatan kepresidenan.
Di dalam bukunya itu, dia menampilkan bagaimana Habibie bercerita kebiasaannya untuk berenang sebelum berangkat ke istana presiden. Habibie juga sering melantunkan lagu "Widuri" dalam berbagai kesempatan, termasuk acara di Istana Negara.

Adapun Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri membagikan rahasia sehatnya dengan memakan kencur setiap kali batuk. Lain lagi dengan gaya jenaka Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gus Dur rupanya sempat membuat jengkel wartawan-wartawan asing ketika ia ingin bertemu Presiden Amerika Serikat Bill Clinton di Gedung Putih, AS.

Ketika itu, Gus Dur terlambat satu jam dari agenda pertemuan seharusnya.
"Siapa sih presiden ini, sampai membuat Presiden AS menunggu?" celetuk wartawan AS.   

Namun, setelah bertemu Gus Dur, suasana yang semula suram berubah menjadi ceria. Canda-canda jenaka Gus Dur rupanya disukai oleh wartawan-wartawan asing itu. Dalam perjalanan ke Negeri Paman Sam itu pula, terselip fakta menarik yang dipaparkan Osdar bahwa ternyata seluruh rombongan Gus Dur ketika itu tak memiliki visa AS.
 
"Mungkin baru pertama kali dalam sejarah Indonesia, rombongan resmi datang ke AS tanpa visa," tulis Osdar.
 
Menulis tanpa sadar

Osdar mengaku kerap tidak sadar saat menulis cerita-cerita di balik setiap kegiatan orang nomor satu negeri ini dan orang dekatnya. "Saya suka enggak sadar kalau nulis, saya nulis apaansih ini?" seloroh Osdar yang disambut tawa dalam acara peluncuran bukunya, Selasa (9/12/2014).

 
"Ketidaksadaran" Osdar dalam menulis ini rupanya dalam arti yang sebenarnya. Pemimpin Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo bercerita bahwa ketidaksadaran Osdar itu sering kali berbuah cerita unik hingga genting.
 
Salah satunya adalah soal berita utama Kompas pada tahun 1998 yang menyatakan bahwa Presiden Soeharto akan segera lengser. Ketika itu, Osdar rupanya setengah tertidur ketika mendengarkan Presiden Soeharto yang menyatakan, "Kalau rakyat tak menghendaki, saya bersedia mundur".
 
"Osdar langsung menelepon lewat KBRI Kairo dan diterima James Luhulima, dan berita itu akhirnya jadi berita utama di Kompas," ungkap Budiman.
 
Wakil Presiden Boediono menilai tulisan Sisi Lain Istana 2 adalah bentuk kritik yang santun. "Dia mengkritik tapi tidak menyakiti. Ini yang harus ditiru wartawan-wartawan muda. Dia kalau lewat wapres biasa saja kan, lewat saja dia. Itulah personal approach-nya baik sekali," kata Boediono.  
Sutradara Garin Nugroho pun menangkap kesan berbeda dari Sisi Lain Istana 2. "Seperti bambu, mau apa pun yang terjadi, dia senyum-senyum saja. Kompas mengkritik presiden, dia hanya tersenyum di depan presiden yang akhirnya membuat suasana tidak tegang. Inilah persahabatan jenaka," ucap Garin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com