Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebaiknya Umumkan Kabinet di Istana

Kompas.com - 23/10/2014, 16:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Dani Prabowo

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden RI Joko Widodo disarankan mengumumkan nama-nama menteri di Istana Negara. Jokowi sebaiknya menghilangkan tradisi simbolis dan mengarah ke substansi masalah.

"Karena yang penting bukan tempatnya, tapi jangan salah pilih figur menteri," ujar rohaniawan Benny Susetyo dalam diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2014).

Benny mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transisi Keuangan mencatat ada delapan nama calon menteri yang memiliki rekam jejak tidak baik. Menurut dia, Jokowi mesti mematuhi itu untuk mewujudkan kabinet yang ideal.

"Apa yang sudah dikomitmen, nama yang digaris merah, kuning, terkait mafia migas, ya jangan dipilih. Itu saja," ujar Benny.

Menurut Benny, sah-sah saja jika selama ini penggunaan simbol kelautan dalam momen politik Jokowi diapresiasi positif oleh publik. Namun, saat ini, kebiasaan tersebut mestinya dihilangkan. Jokowi harus lebih substansif.

Secara terpisah, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid juga menyarankan agar Jokowi tidak mengumumkan kabinetnya di luar Istana. Ia menilai pengumuman nama menteri dan kabinet di Istana lebih kondusif.

Anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera itu mengatakan, memang tidak ada aturan yang mengharuskan presiden mengumumkan struktur kabinetnya di Istana. Menurut dia, rencana Jokowi mengumumkan kabinet di luar Istana merupakan kebiasaan yang dilakukan saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, Jokowi kerap mengumumkan jabatan strategis seperti wali kota di tengah-tengah masyarakat yang tinggal di tempat kumuh.

"Konvensi seluruh dunia pengumuman para menteri itu di Istana Negara. Itu konvensi yang berlaku di seluruh dunia," kata Hidayat.

Hingga kini, belum ada informasi pasti mengenai waktu dan tempat pengumuman kabinet. Semalam, Jokowi diharapkan memperkenalkan kabinetnya dalam sebuah acara seremonial di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Namun, acara itu batal dilakukan meski awak media dan Pasukan Pengamanan Presiden telah siap di lokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

Nasional
PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

PDI-P Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Maruarar Sirait: Masalah Internal Harus Dihormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com