Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Diminta Tak Risau, KMP Hanya Jadi Penyeimbang

Kompas.com - 11/10/2014, 10:39 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal PAN Yandri Susanto menyarankan presiden terpilih Joko Widodo tidak risau atas manuver koalisi merah putih (KMP) di parlemen. Keberadaan KMP hanya sebagai penyeimbang pemerintahan.

"Pemerintah dan parlemen adalah kekuatan yang seimbang. Tidak perlu risau. Pemerintah yang sungguh baik karena ada pengawasan melekat setiap detik," ujar dia dalam diskusi bertajuk 'Bukan Parlemen Biasa' di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/10/2014) pagi.

Berkaca dari sejarah empat pemerintahan terdahulu, parlemen selalu berada pada posisi mendukung eksekutif. Sudah saatnya parlemen sekarang berada pada posisi sebagai 'anjing penjaga' pemerintahan baru Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Era saat ini terjadi parlemen tidak selurus dengan pemerintah. Waktu Soeharto, tiga partai di DPR di bawah kendali pemerintah. Saat Gus Dur, Megawati dan SBY, parlemen juga mendukung," ujar Yandri.

Kondisi yang terjadi saat ini mesti disyukuri sebagai modal pemerintahan yang transparan dan penuh keselarasan. Yandri menegaskan tidak ada niatan dari Koalisi Merah Putih melakukan penjegalan terhadap pemerintah.

Sekadar gambaran, momen politik, misalnya pemilihan pimpinan DPR, MPR, DPD hingga pengesahan Undang-Undang menarik dua kubu, yakni koalisi merah putih dan koalisi Indonesia hebat. Keduanya selalu berseteru di parlemen.

Koalisi Indonesia hebat yang mendukung Jokowi-Jusuf Kalla mengalami kekalahan berturut-turut di parlemen. Pertama, kalah voting revisi UU MPR, DPR, DPRD dan DPD (MD3). Kedua, kalah voting RUU Pilkada. Ketiga, ditolaknya gugatan KIH atas UU MD3. Keempat dan kelima, yakni paket pimpinan DPR dan MPR berasal dari koalisi merah putih.

Kubu Jokowi-JK kalah 5-0 atas koalisi merah putih. Pertemuan Jokowi, Ketua DPR RI Setya Novanto, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan serta Ketua DPD Irman Gusman, Jumat malam jadi jawaban. Setya dan Zulkifli yang masing-masing kader Golkar dan Demokrat, anggota KMP, meyakinkan bahwa kehadiran KMP bukan untuk menjegal pemerintahan baru.

"Saya kira sudah tidak ada lagi isu-isu yang tidak tepat seperti apa yang namanya penjegalan yang beredar di media. Sampai tanggal 20 Oktober kita bisa menjaga suasana sejuk dan damai agar bisa menyelenggarakan pelantikan secara sukses," ujar Zulkifli Hasan usai pertemuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

Nasional
Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

Nasional
Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

Nasional
Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

Nasional
Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

Nasional
Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

Nasional
Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

Nasional
Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com