Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Masngudi, Sopir Bus Pengantar Anggota DPR Terpilih

Kompas.com - 01/10/2014, 09:08 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga hari menjadi sopir bus untuk mengantar para anggota DPR RI terpilih menyisakan sebuah cerita tersendiri untuk Masngudi.

"Molor (telat, red) banget," katanya mengawali pembicaraan bersama Kompas.com, di parkiran Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (1/10/2014) pagi.

 
Ia mengakui, keterlambatan biasa terjadi pada semua orang dan setiap acara. Namun, dia dan rekan-rekannya sesama sopir bus pariwisata kerap harus menunggu wakil rakyat terpilih itu dalam waktu yang cukup lama.

"Kami tadi calling-an (panggilan, red) jam 00.00, dan kami sudah sampai di sini, jam 02.00 dan jam 03.00, tapi sampai jam segini (05.15) belum muncul," katanya.

Padahal, jika sesuai jadwal, mereka sudah harus berangkat pukul 05.30 menuju Lubang Buaya untuk mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila. "Masih pada dandan kali ya," celetuknya.

 
Ia mengatakan, tak cuma hari ini saja mereka terlambat berangkat. Selasa (30/9/2014) kemarin, mereka pun ngaret sampai 1,5 jam saat selesai geladi bersih di Gedung DPR dan harus kembali ke Hotel Sultan. 
 
Selain masalah keterlambatan, ada cerita lain yang diungkapkan Masngudi. Pria paruh baya ini terheran-heran melihat jumlah penumpang yang ikut dalam busnya. 
 
"Kemarin itu waktu ngantar latihan ke DPR, yang ngisi (ikut dalam bus, red) cuma tujuh orang," ujar Masngudi.

Padahal, bus pariwisata ini berkapasitas 40 orang sekaligus. "Waktu pulangnya malah cuma isi dua, itu juga panitia. Nggak tahu yang lainnya ke mana," ujar Masngudi.

 
Khusus di Hotel Sultan sendiri, ada 10 bus yang bertugas untuk mengantar jemput selama rangkaian acara pelantikan ini.

Nyatanya, banyak juga yang memilih menggunakan kendaraan pribadinya dibanding dengan naik bus. Salah satunya Moreno. Ia memilih naik Alphard pribadinya ketika akan menghadiri upacara di Lubang Buaya, pagi tadi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Tenda Haji Jemaah Indonesia di Arafah Sempit, Kemenag Diminta Beri Penjelasan

Nasional
MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com