SINGAPURA, KOMPAS.com — Pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo merencanakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada bulan November. Kenaikan diperkirakan mungkin sekitar 50 persen.
Hal itu dikatakan penasihat senior Jokowi, Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan, Senin (22/9/2014) sore ini, ketika diundang menyampaikan kuliah terbuka Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Singapura.
"Kenaikan ini tidak bisa ditunda-tunda lagi," tegas Luhut.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Singapura ini menjelaskan, subsidi yang selama ini membengkakkan anggaran negara haruslah segera dialihkan ke pembangunan infrastruktur dan pemerataan akses pendidikan dan kesehatan.
Ketika ditanya apakah Jokowi yang selama ini terkenal populis akan berani mengeksekusi kebijakan nonpopulis ini, Luhut menjawab dengan santai.
"Saya percaya masyarakat akan mengerti, Pak Jokowi melakukan bukan untuk kepentingan kelompok, tetapi kepentingan rakyat. Wajar jika kelak ada demonstrasi kecil, tetapi yang pasti rakyat kelak yang menikmati," ujar Luhut.
Untuk mencegah melonjaknya inflasi, jenderal dari kesatuan Kopassus ini menambahkan, Bantuan Langsung Tunai akan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.