Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AU Selidiki Insiden Jatuhnya Pesawat Latih di Sukoharjo

Kompas.com - 12/08/2014, 20:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) akan melakukan penyelidikan untuk menyimpulkan penyebab pasti mendarat daruratnya pesawat latih milik mereka di area pesawahan di Kampung Jogodayoh, Kabupaten Sukoharjo, Selasa (12/8/2014) pukul 12.00.

"Untuk penyebab pastinya masih dalam penyelidikan. Kita belum simpulkan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, kepada Kompas.com, saat dihubungi Selasa malam.

Hadi melanjutkan, kejadian ini diawali ketika pesawat yang diawaki Mayor Penerbang Surono (Pilot) dan seorang Sersan Siswa Penerbang Tama mengontak menara pengawas telah terjadi gangguan pada pesawat.

Awak pesawat kemudian memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di area pesawahan. Kedua awak pesawat, kata Hadi, tidak mengalami luka akibat insiden ini.

"Saya kira semua masih baik-baik saja secara fisik, tidak terlihat terluka. Tapi sesuai prosedur tetapi dilakukan pemeriksan (medis)," ujar Hadi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com dari TNI AU, pesawat latih yang jatuh itu berjenis AS 202 bravo buatan Swiss 2002. Pesawat ini milik TNI AU Adi Soemarmo Solo.

Berdasarkan saksi, seorang petani setempat bernama Senen (50), ia mendengar suara gemuruh di lokasi sawah tempat saksi bekerja. Setelah ia mendekat, ia melihat sebuah pesawat latih jatuh di lokasi tersebut. Pesawat latih tersebut mendarat darurat setelah take off pada pukul 11.00, dari Bandara Adi Soemarno, Solo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com