CILACAP, KOMPAS.com - Asisten pribadi terpidana teroris Abu Bakar Ba'asyir (ABB), Hasyim Abdullah menyatakan bahwa Ba'asyir tidak membaiat (mengucapkan sumpah setia) kepada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), melainkan pada "Daulah Khilafah Islamiyyah".
"Pemberitaan itu perlu diluruskan. ISIS itu sebelum terbentuknya Daulah Khilafah Islamiyyah," kata Hasyim di Cilacap, Senin (4/8/2014) malam, seperti dikutip Antaranews.com.
Dalam hal ini, kata dia, setelah terbentuknya "Daulah Khilafah Islamiyyah", diangkatlah seorang khalifah sebagai "ulil amri" atau pemimpin dunia.
"Itulah yang membuat ustadz ABB berbaiat kepada khilafah, bukan kepada ISIS," jelasnya.
Menurut dia, ISIS hanyalah sebuah organisasi yang memperjuangkan kekuasaan di Irak dan Suriah. Setelah di berbagai wilayah yang dikuasai ISIS diberlakukan syariat Islam, lanjut dia, maka dibentuklah khalifah sehingga berubah menjadi "Daulah Khilafah Islamiyah".
Terkait pemberitaan mengenai Ba'asyir membaiat sejumlah terpidana kasus terorisme di Lapas Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Cilacap, Hasyim mengatakan bahwa hal itu perlu diluruskan.
"Ustad ABB itu bukan membaiat yang ada di dalam (Lapas Pasir Putih), tetapi bersama-sama dengan orang yang sepaham atau orang yang sudah sepakat untuk berbaiat kepada khalifah," katanya.
Dari 43 napi kasus terorisme di Lapas Pasir Putih, kata Hasyim, ada 23 orang dan Ba'asyir yang sepakat untuk membaiat kepada khalifah. Menurut dia, Ba'asyir menghormati perbedaan keyakinan sehingga tidak memaksa terpidana kasus terorisme lainnya untuk membaiat kepada khalifah.
"Masalah berbaiat itu masalah perbedaan sudut pandang dalam agama. Mestinya ulama berbicara masalah ini," katanya.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Handoyo Sudrajat mengatakan, Ba'asyir dan 23 narapidana kasus terorisme lainnya membaiat terhadap kelompok ISIS. Baiat itu mereka lakukan di tempat shalat di Lapas. (baca: Selain Ba'asyir, 23 Napi Terorisme Membaiat Dukung ISIS di Lapas Nusakambangan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.