Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin: 55-60 Persen Perolehan Jokowi

Kompas.com - 09/07/2014, 11:57 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, setelah melihat fenomena di luar negeri, terbukti ada arus kuat yang mendukung capres Joko Widodo. Ia yakin, perolehan Jokowi mencapai 55-60 persen pada Pilpres 2014. "Saya lihat ada arus kuat. Fenomena luar negeri membuktikan adanya keinginan kuat mendukung Jokowi," ujar Muhaimin seusai mencoblos di TPS 01 Senayan, Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (9/7/2014).

Muhaimin menyebutkan, suara rakyat ini merata. Partisipasi masyarakat harus dihargai karena merupakan hak mutlak rakyat untuk memilih. Semua elemen masyarakat harus berkomitmen untuk saling menghormati.

Muhaimin juga menyebutkan, menurut informasi yang didengar, Jokowi menang mutlak di luar negeri. Oleh karena itu, ia yakin Jokowi akan meraih lebih dari 50 persen suara masyarakat. "Saya yakin, persepsi kuat 55-60 persen perolehan Jokowi," kata pria yang biasa disapa Cak Imin ini.

Untuk itu, Muhaimin meminta kepada semua aparatur PKB, baik pengurus, caleg terpilih, maupun caleg tidak terpilih partai untuk bersama-sama mengamankan Pilpres 2014. "Tinggal aparatur partai, semua siaga satu, ikut menghitung, mengumumkan suara. Bersatu padu agar suara tidak tercuri," tekan Muhaimin.

Muhaimin bersama istri, Rustini Mathardo, datang mencoblos ke TPS 01 Senayan dengan mengendarai Alphard bernopol B 1038 SFT. Keduanya kompak tampil dalam balutan baju hijau. Rustini memadukan baju hijaunya dengan kerudung berwarna oranye.

Seusai memberikan komentar kepada wartawan, Muhaimin menggandeng Rustini sampai memasuki mobil. Cak Imin akan menuju Kantor PKB. Namun setelah itu, ada kemungkinan dia dan partai koalisi bersama-sama memantau quick count.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com