Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Pers: Metro TV Versus "Keroyokan" TV One dan MNC Group

Kompas.com - 18/06/2014, 15:56 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Hukum Dewan Pers Stanley Adi Prasetyo mengatakan, kondisi media televisi di Indonesia saat ini terbelah mengikuti poros dua calon presiden. Menurut Stanley, saat ini terjadi adu kuat antara Metro TV yang mendukung calon presiden dan wakil Joko Widodo-Jusuf Kalla versus "keroyokan" yang terdiri dari TV One dan televisi yang berada di naungan MNC Group sebagai pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Menurut Stanley, hal itu terjadi karena media televisi yang menggunakan frekuensi publik justru lebih mengutamakan kepentingan pemilik media.

"Sekarang secara jelas kita lihat kan, Metro TV versus 'keroyokan' TV One dan grup televisi milik HT (Hary Tanoesoedibjo), yang berdasar dari faktor apakah itu pemilik medianya anggota parpol atau juga berafiliasi dengan parpol," kata Stanley pada diskusi Peliputan Pemilu Presiden 2014 di Gedung Dewan Pers Jakarta, Rabu (18/6/2014).

Stanley mengatakan, dalam kondisi seperti ini, masyarakat sebagai konsumen tayangan televisi menjadi kebingungan untuk memilih televisi mana yang layak dijadikan referensi yang tepat sebagai tempat pendidikan politik. "Televisi yang ada pada grup Transcorp justru terlalu asyik dengan tayangan hiburan, Yuk Keep Smile, tidak ada juga pendidikan politiknya," ucap Stanley.

Meski menilai banyak tayangan televisi yang tidak sehat dalam tayangan politik, Stanley mengapresiasi ada tayangan langsung debat capres yang diambil secara bergantian oleh beberapa stasiun televisi. Stanley berpendapat, tayangan debat capres menjadi ajang netral bagi capres-cawapres tampil di hadapan publik untuk menyampaikan gagasan dan pemikirannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com