Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/06/2014, 10:42 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Kepala Satuan Angkatan Darat Letjen (Purn) Kiki Syahnakri menilai ada pihak yang sengaja memanfaatkan anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk mengarahkan masyarakat memilih calon presiden dan wakil presiden tertentu.

Kiki menilai tidak mungkin aparat babinsa bertindak atas inisiatif sendiri. "Ada yang bilang dipecat (Babinsa)-nya, jangan salahkan babinsa karena mereka setiap hari penuh lumpur kakinya di lapangan," kata Kiki dalam diskusi bertajuk "Barisan Jenderal dalam Pilpres: Posisi Militer dalam Politik Indonesia" di Jakarta, Sabtu (7/6/2014).

Menurutnya, pemanfaatan Babinsa ini bisa terjadi karena dua kemungkinan, yakni militer yang tergoda untuk terjun ke dunia politik praktis, atau pihak sipil yang sengaja menarik-narik militer untuk terlibat dalam politik praktis.

Di negara manapun, lanjut Kiki, militer kerap tergoda untuk terjun ke politik praktis. Di samping itu, katanya, pasukan militer yang solid kerap dikerahkan untuk disalahgunakan. Kiki menduga ada perintah yang diturunkan kepada aparat babinsa untuk mengerahkan warga memilih capres tertentu.

Perintah tersebut, lanjutnya, bisa datang dari tengah struktur komando. "Tidak dari pimpinan pucuknya tapi bisa saja dari penggalan komando," katanya.

Bukan hanya itu, lanjut Kiki, bisa saja ada pihak-pihak tertentu yang menyusupi militer dengan menggunakan operasi intelijen. "Nah ini akhirnya harus waspada, jangan sampai kita tergoda. Enggak ada prajurit yang salah, yang salah pimpinannya," sambung Kiki.

Guru Besar Universitas Pertahanan Prof Dr Salim Said mengatakan, TNI harus membuktikan siapa pihak yang mengarahkan babinsa tersebut. Bisa saja, menurut Salim, ada keterlibatan purnawirawan atau pensiunan TNI terkait masalah ini.

"Pasti ada orang yang lebih pintar yang berikan perintah kepada dia. Apakah ada perintah dari atas atau dari samping. Dari samping itu maksudnya komandan tidak tahu, ada yang intervensi peralat bainsa itu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Kritisi Program Merdeka Belajar, Dompet Dhuafa Gelar Hardiknas Eduaction Forum 2024

Nasional
Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Prabowo Terima KSAL dan KSAU, Bahas Postur Pembangunan Angkatan

Nasional
PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

PKB, Nasdem, dan PKS Ingin Gabung Koalisi Prabowo, AHY: Enggak Masalah

Nasional
Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Dipilih 75 Persen Warga Aceh, Anies: Terima Kasih, Para Pemberani

Nasional
Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Membangun Ekosistem Pertahanan Negara

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Sidang Sengketa Pileg, Hakim MK Heran Tanda Tangan Surya Paloh Berbeda

Nasional
Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Menpan-RB Anas: Seleksi CPNS Sekolah Kedinasan Mulai Mei, CASN Digelar Juni

Nasional
Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

Nasional
Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

Nasional
Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com