Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Jangan Ibaratkan Pemilu sebagai Perang

Kompas.com - 04/06/2014, 21:53 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara tim pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Anies Baswedan, mendorong terciptanya pemilihan umum yang damai dan berintegritas. Ia berharap masyarakat tidak mempersepsikan pesta demokrasi lima tahunan ini sebagai ajang untuk saling menyerang layaknya perang.

"Jangan sampai muncul terminologi mengibaratkan pemilu sebagai sebuah perang. Perang sifatnya saling menghabisi. Baiknya adalah lawan dalam pemilu harus dianggap sebagai teman membangun bangsa," kata Anies dalam keterangan pers kepada Kompas.com, Rabu (4/6/2014).

Anies menegaskan bahwa lawan politik berbeda makna dari musuh politik. Menurutnya, konteks musuh cenderung mengarah pada perpecahan. "Penting untuk membedakan lawan dengan musuh. Seperti yang sering saya katakan, lawan berdebat adalah teman berpikir, lawan badminton adalah teman berkeluarga, jangan sampai ada permusuhan," ujar Anies.

Sementara itu, pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, penggunaan kata "perang" untuk menganalogikan pemilu dapat diterima berbeda oleh masyarakat. Hal tersebut, kata Burhan, cenderung berdampak provokatif pada masyarakat.

"Jangan pernah remehkan kata-kata, Napoleon saja pernah mengatakan ia lebih takut pada kata-kata daripada moncong senjata, jadi harus berhati-hati menggunakan kata-kata dalam kampanye," kata Burhan.

Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Amanat Nasional Amien Rais mengatakan, partainya belum memikirkan posisi menteri dalam koalisi yang mengusung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Menurutnya, PAN akan menggunakan mental Perang Badar dalam menghadapi pemilu presiden ini.

"Dahulukan perjuangan ketimbang bagi-bagi harta rampasan perang. Jangan (mental dalam) Perang Uhud, wani pira atau bagaimana nanti rampasan perangnya," kata Amien menyitir semangat dalam Perang Badar, Selasa (27/5/2014) di Jakarta.

Amien mengatakan, prajurit dalam Perang Uhud telah kemasukan kepentingan pribadi yang berorientasi dunia. Dalam Perang Uhud, kata dia, prajurit berperang bukan untuk kebenaran dan keadilan, melainkan demi harta rampasan perang.

Sebaliknya, Amien menyebut bahwa perjuangan para prajurit dalam Perang Badar adalah ikhlas membela kehormatan diri dan tanah air. Karena itu, kemenangan dapat digenggam dalam Perang Badar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com