"Aturan kami ada, jadi kalau lelang gagal, itu bisa ada pemilihan langsung. Kalau pemilihan langsung gagal maka ada penunjukan langsung, apalagi di lapangan kalian tahu lah, pelabuhan itu berapa lama kapal-kapal itu nunggu," kata Lino, di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Kuningan, Jakarta, Selasa (12/4/2014), seusai dimintai keterangan KPK.
Lino dimintai keterangan terkait penyelidikan proyek pengadaan QCC di PT Pelindo II pada 2010. Menurutnya, proses lelang pengadaan QCC di Pontianak, Palembang, dan Lampung ini gagal terus sejak 2007. Namun, Lino tidak menjelaskan alasan gagalnya proses lelang yang menurutnya direncanakan sejak lama tersebut.
Kemudian, setelah dilakukan penunjukan langsung, QCC yang dipesan akhirnya tiba di pelabuhan di tiga wilayah itu sekitar 2010.
"Sudah datang. Makanya Pontianak dan pelabuhan lain lebih bagus dan untungnya lebih banyak gitu loh," katanya.
Lino mengklaim penujukan langsung yang diputuskannya selaku Dirut Pelindo II sudah sesuai dengan prosedur. Dia menilai tidak ada kerugian negara yang muncul akibat penunjukkan langsung rekanan tersebut.
"Saya terima konsekuensinya, menurut saya enggak salah, enggak merugikan negara, malah menguntungkan semua orang, bahkan harganya lebih murah," tuturnya.
Lino bahkan merasa dirinya pantas menerima penghargaan terkait dengan pengadaan QCC tersebut. "Mestinya saya justru dikasih bintang karena pahlawan," kata Lino.
Dia juga mengatakan bahwa pemanggilan KPK hari ini untuk mengonfirmasikan laporan masyarakat yang masuk ke KPK terkait proyek pengadaan QCC di Pelindo II. Lino menganggap laporan tersebut sebatas surat kaleng dari pihak yang tidak menyukai kiprahnya di Pelindo.
"Saya sudah biasa dipanggil begini. Pernah di Kejaksaan, di mana-mana dipanggil. Selalu dia nanya soal yang sama, surat kaleng. Terus terang gara-gara surat kaleng, kita dipanggil terus kayak begini, aku sudah kayak koruptor saja nih," katanya.
Secara terpisah, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan bahwa KPK memulai penyelidikan proyek QCC ini sejak akhir 2013. Penyelidikan ini, menurut Johan, berawal dari laporan masyarakat yang masuk ke KPK.
Terkait penyelidikan ini, KPK memanggil Dirut PT Pelindo II Richard Joost Lino untuk dimintai keterangan hari ini. Selain Lino, menurut Johan, pihaknya telah meminta keterangan sejumlah pihak lain.
"Mengenai siapa-siapa saja, nanti saya konfirmasi lagi," kata Johan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.