Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Bisa Jadi Hanya Targetkan Cawapres

Kompas.com - 24/03/2014, 21:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar akan menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) setelah pelaksanaan pemilihan anggota legislatif (pileg). Forum rapimnas itu akan menentukan evaluasi strategi Golkar menghadap pemilihan presiden. Tidak menutup peluang, Golkar hanya akan memajukan calon wakil presiden.

"Kemungkinan pandangan baru, bisa saja terjadi. Golkar tidak pernah tetapkan capres, lalu hanya usung cawapres. Tapi dalam politik nggak bisa berpikir secara linear tanpa ada sesuatu yang bisa memengaruhi pendapat-pendapat baru itu muncul," ujar Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung saat berbincang dengan sejumlah media di kediamannya, Senin (24/3/2014).

Akbar ketika itu ditanya kemungkinan partainya hanya mengajukan calon wakil presiden apabila tidak memenuhi suara untuk mengajukan calon presiden.

Menurut Akbar, saat ini partainya masih mengikuti hasil keputusan rapat pimpinan nasional (rapimbas) Partai Golkar yang menetapkan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie sebagai bakal calon presiden. Namun, setelah pelaksanaan pileg, Golkar akan kembali menggelar rapimnas. Golkar akan mengevaluasi perolehan suara Golkar dalam pileg.

Pada Pemilu 2014 ini, partai berlambang pohon beringin itu mencanangkan target suara 30 persen atau 170 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.

"Kalau kurang, akan dievaluasi, apa penyebabnya. Kalau kurangnya sedemikian jauh, sehingga kami tidak bisa mencalonkan presiden, maka akan ada opsi-opsi baru. Misalnya, tetap putuskan capres tapi berkoalisi. Atau bisa juga capres dengan beberapa opsi-opsi baru lagi," kata Akbar.

Seperti diketahui, meski Partai Golkar sudah menetapkan Aburizal Bakrie sebagai calon presidennya, pencalonan Ical sebagai Presiden sempat mendapatkan pertentangan di internal. Salah satunya datang dari Akbar Tanjung yang menginginkan agar Ical dievaluasi karena elektabilitasnya tak kunjung meraih posisi puncak. Nasib pencalonan Ical akan ditentukan dalam rapimnas pasca-pileg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com