JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Divisi Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Pengurus Pusat Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla mengatakan, menjadi partai oposisi lebih enak daripada menjadi partai penguasa.
"Jadi, menjadi partai oposisi, menurut saya, paling enak karena kita tinggal mengkritik kebijakan pemerintahan yang ada, yang kita anggap kurang," ujar Ulil di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (11/3/2014).
Ulil mengatakan, partai oposisi hanya bertugas menjadi watchdog (anjing penjaga) terhadap partai penguasa (ruling party). Ia mengatakan, Partai Demokrat bisa diuntungkan dengan bersuara kritis karena suara kritis biasanya disukai masyarakat daripada suara yang mendukung status quo.
"Yang justru berat kalau Anda di dalam ruling party, tetapi partai Anda atau pemerintahan Anda tidak punya kebijakan yang bagus. Anda kan harus mempertahankan itu," ujarnya.
Kendati demikian, Ulil menyadari bahwa apabila Partai Demokrat menjadi partai oposisi, maka akses terhadap sumber-sumber kekuasaan yang selama sepuluh tahun ini diperoleh menjadi hilang. Ia menambahkan, dalam politik, setiap partai harus siap menerima segala skenario yang mungkin terjadi, termasuk menjadi partai oposisi. Kendati demikian, partainya tetap berharap untuk terus berada dalam lingkaran kekuasaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.