Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Jurkam PDI-P di Pemilu, Risma Sebut Tak Bisa "Ngomong"

Kompas.com - 06/03/2014, 12:22 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku belum pernah diminta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menjadi juru kampanye (jurkam) pada kampanye Pemilu Legislatif 2014 nanti. Seandainya diminta, Risma mengaku tidak langsung menyetujui karena tidak pandai berkampanye.

"Belum dapat (permintaan jadi jurkam). Lagipula aku juga tidak bisa kampanye. Tidak pernah kampanye. Lagian, aku juga tidak bisa ngomong," kata Risma sebelum acara seminar "Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menuju Bangsa Pemenang" di Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2014).

Politisi yang berlatar belakang birokrat ini mengaku tidak ahli dalam meminta orang lain agar memilihnya atau partai tertentu. Bagi Risma, kampanye adalah bicara program kerja. "Nanti dilihat (apakah mau jadi jurkam atau tidak). Yang jelas kalau kampanye aku mau bicara program," katanya.

Risma mengaku tidak kampanye saat pilkada di Surabaya pada 2010. "Boleh tanya ke semua warga Surabaya, saya tidak pernah ngomong 'pilihlah saya'. Karena itu pamali buat saya," kata Wali Kota yang diusung PDI-P itu.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi mengajukan cuti kampanye kepada Kementerian Dalam Negeri. Surat cuti itu dikembalikan karena Jokowi dinilai tidak perlu cuti untuk menjadi jurkam PDI Perjuangan. Pasalnya, jadwal kampanye Jokowi jatuh pada setiap Sabtu dan Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Soal RUU Kementerian Negara, Mahfud: Momentumnya Pancing Kecurigaan Hanya untuk Bagi-bagi Kue Politik

Nasional
Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Dampak Korupsi Tol MBZ Terungkap dalam Sidang, Kekuatan Jalan Layang Berkurang hingga 6 Persen

Nasional
Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Mahfud MD Ungkap Kecemasannya soal Masa Depan Hukum di Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com