Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu: Tinta Pemilu Mudah Pudar

Kompas.com - 01/03/2014, 07:16 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Badan Pengawas Pemilihan Umum mendapati tinta penanda jari pemilih yang menggunakan hak pilih untuk Pemilu 2014 mudah pudar. Bawaslu merekomendasikan Komisi Pemilihan Umum membuat rencana lain untuk pengamanan penggunaan hak pilih pemilih.

"Kami melakukan percobaan atas kualitas dan daya lekat tinta. Ada tiga cara yang kami gunakan. Hasilnya, ada yang mudah terkelupas dan mudah pudar," kata anggota Bawaslu, Daniel Zuchron, di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2014).

Daniel menjabarkan, anggota tim pengawas dari Bawaslu menguji kualitas tinta sidik jari dengan mengoleskan losion kulit sebelum jari dicelupkan ke dalam tinta. Hasilnya, kata dia, tinta mudah dikelupas setelah kering.

Daniel mengatakan, cara kedua dilakukan tanpa rekayasa, jari langsung dicelupkan ke tinta kemudian dilap dengan kain. Usai pengelapan, jari langsung dicuci dengan sabun mandi. "Hasilnya adalah tinta segera memudar," kata dia.

Cara ketiga, sambung Daniel, jari dicelupkan, dilap, tetapi tidak langsung dicuci. Setelah dua jam, baru jari dicuci. "Tinta pun memudar," katanya.

Berdasarkan temuan itu, Daniel mengatakan, Bawaslu merekomendasikan KPU mengecek ulang kualitas tinta ke laboratorium kimia. "KPU juga harus membuat perencanaan lain atas tanda pengaman bagi pemilih yang telah menggunakan hak pilihnya supaya tidak berbuat curang," ujar dia.

KPU bekerja sama dengan tiga perusahaan dalam memproduksi tinta penanda pemilih yang telah menggunakan hak pilih pada Pemilu 2014. Ketiga perusahaan itu adalah CV Tridaya Pratama, CV Intimas Wisesa, dan CV Tintamas Tirta Surya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com