Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kesaksian Pejabat ESDM, Pimpinan Komisi VII Tutup Mulut

Kompas.com - 28/02/2014, 09:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dwi Nugroho selaku Kepala Biro Keuangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral saat menjadi saksi dalam persidangan terdakwa Rudi Rubiandini mengatakan pernah diminta Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Waryono Karno untuk memasukkan uang ke amplop-amplop untuk empat unsur pimpinan Komisi VII DPR, masing- masing 7.500 dollar AS. Sejauh mana kebenaran kesaksian Didi ini, pimpinan Komisi VII DPR hingga kini belum memberikan klarifikasi resmi.

Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana, saat ditemui di ruang Fraksi Partai Demokrat, Kamis (27/2/2014), enggan menanggapi kesaksian Didi tersebut.

”Saya sudah tidak mau berbicara setelah di persidangan. Kalian cari sendiri saja. Saya enggak mau berkomentar,” ujar Sutan.

Wakil Ketua Komisi VII Achmad Farial dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan yang ditemui di ruang komisi juga enggan berkomentar soal aliran dana tersebut. Ia meminta pertanyaan itu langsung saja ditanyakan kepada Ketua Komisi Sutan Bhatoegana.

Dia lebih suka membicarakan mengenai kegiatan kampanye pemilu, kehidupan keluarganya, atau pekerjaan. Sesekali, dia merokok dan mengangkat telepon.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VII lainnya, Zainudin Amali dari Fraksi Partai Golkar, tidak kelihatan. Kantornya yang berada di lantai 11 terkunci.

”Pak Zainudin sibuk berkeliling ke daerah-daerah untuk persiapan kampanye. Sejak Selasa, dia pergi ke Surabaya,” kata Sukato, staf Fraksi Partai Golkar.

Sukato memberikan nomor kontak Zainudin, tetapi nomor itu tidak aktif. Menurut dia, Zainudin susah dihubungi ketika kampanye karena pergi ke daerah pemilihannya yang terletak di pelosok-pelosok Jawa Timur.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Daryatmo Mardiyanto juga tidak kelihatan. Berdasarkan keterangan pegawai di Sekretariat Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Saripudin, Daryatmo sedang berkunjung ke daerah pemilihan di Jawa Tengah.

”Pak Daryatmo sedang berada di daerah pemilihan Jawa Tengah II sejak kemarin,” kata Saripudin. (A05/A08/A13)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com