Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinasti Atut Masih Kuat

Kompas.com - 28/12/2013, 12:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dinasti Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah masih kuat menguasai Partai Golkar. Hal itu terbukti dengan terpilihnya Ratu Tatu Chasanah, adik Atut, sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Banten pada Musyawarah Daerah Luar Biasa, Jumat (27/12), di Jakarta.

Ratu Tatu unggul satu suara dari Tubagus Iman Aryadi, kandidat lain Ketua DPD I Partai Golkar Banten. Dari 12 suara, enam di antaranya memilih Tatu, lima memilih Iman, dan satu suara abstain (tidak memilih).

Sebanyak 12 suara berasal dari 8 suara DPD II kabupaten/kota, satu suara organisasi pendiri (SOKSI, MKGR, Kosgoro), satu organisasi sayap (AMPG dan KPPG), satu organisasi bentukan atau yang didirikan partai (Satker Ulama, Himpunan Wanita Karya, Majelis Dakwah Indonesia, AMPI, dan Al Hidayah), serta satu suara DPP Partai Golkar.

Tatu kemungkinan mendapat dukungan dari DPD II Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kota Serang, Kota Tangerang Selatan, organisasi sayap, dan organisasi bentukan Partai Golkar. Sementara Iman memperoleh dukungan dari DPD II Kabupaten Serang, Kota Cilegon, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan organisasi yang mendirikan Partai Golkar.

Secara umum, pemilihan Ketua DPD I Partai Golkar Banten berjalan lancar. Namun, Iman keluar ruang rapat sebelum penghitungan suara selesai.

Saat ditanya, Wali Kota Cilegon itu sempat menceritakan tentang pemilihan wakil organisasi bentukan Golkar yang akan memberikan suara. Sejak awal, empat dari lima organisasi bentukan Golkar memilih Al Hidayah sebagai perwakilan. Satu organisasi bentukan tidak mau memberikan mandat pada Al Hidayah. Akhirnya, organisasi bentukan sepakat memberikan mandat kepada Al Hidayah.

Terpilihnya Tatu sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Banten menunjukkan bahwa dinasti Atut masih kuat. Bahkan, besar kemungkinan kekuasaan kerabat Atut dalam politik semakin kuat mengingat banyaknya anggota keluarga yang mencalonkan diri dalam Pemilu 2014.

”Terpilihnya Tatu menjadi bukti bahwa kemungkinan dinasti ini tetap eksis masih sangat terbuka. Apalagi, pada tahun 2014 sejumlah keluarganya masih akan manggung (menjadi peserta pemilu) dari Partai Golkar dan partai lain,” kata pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Gandung Ismanto.

Dinasti Atut diperkirakan semakin berkuasa karena mereka menguasai infrastruktur partai. Selain itu, mereka juga menguasai ormas dan organisasi kepemudaan di Banten. Menurut Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar Indra J Piliang, terpilihnya Tatu akan membuat Golkar di Banten semakin kuat. ”Sekarang sudah rekonsiliasi. Kelompok Ibu Ratu tidak disingkirkan, kelompok lain juga pasti akan dirangkul,” katanya.

Tatu mengatakan, ia akan merangkul semua pihak untuk menghadapi Pemilu 2014. Termasuk kelompok Iman yang dikalahkannya dalam musyawarah daerah luar biasa. ”Golkar Banten itu satu, tidak terpecah belah. Semua pasti saya rangkul, saya tidak ada masalah dengan Pak Iman,” tuturnya. Wakil Bupati Serang itu optimistis akan memenangkan Partai Golkar pada Pemilu 2014.

Meski demikian, proses hukum yang dijalani oleh Atut dan adiknya, Tubagus Chaeri Wardana (Wawan), menjadi kunci keberlangsungan dinasti politik Atut. ”Kalau kasus hukumnya bergulir terus, apalagi sampai dimiskinkan, dinasti Atut kemungkinan terganggu,” ujar Gandung. (NTA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com