Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawara Banten: Jangan Berharap Banyak pada Rano Karno

Kompas.com - 21/12/2013, 14:23 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur Banten Rano Karno dinilai tak bisa diharapkan untuk membawa perubahan di Banten setelah Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Rano Karno dianggap masih menjadi bagian dari dinasti politik Atut. “Tentu menaruh harapan besar terhadap Rano itu juga tidak bisa dilakukan. Faktanya, Rano tidak banyak melakukan apa-apa,” kata aktivis Jaringan Warga untuk Reformasi (Jawara) Banten Danhil Anzar di Jakarta, Sabtu (21/12/2013).

Menurutnya, Rano selama ini hanya mendiamkan praktik penyelewengan yang diduga dilakukan Atut. Padahal, menurut Danhil, sebagai wakil gubernur yang diusung PDI-Perjuangan, Rano memiliki kekuatan untuk menjadi whistle blower.

“Dia bisa jadi whistle blower, tapi tidak dilakukan. Dia diam saja menunggu kesialan Atut dan sekarang Atut sial, dia dapat peruntungan. Nah, itu yang kita kritik terhadap Rano,” ucapnya.

Danhil juga menganggap Rano selama ini hanya menjadi vote gater atau penarik suara sehingga Atut memenangi pemilihan kepala daerah di Banten. Peran Rano sebagai wagub, lanjutnya, tidak semenonjol Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Selain itu, menurut Danhil, pihaknya tidak melihat Rano berkomitmen tinggi menjalankan pemerintahan di Banten dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas.

“Selama ini dia tidak mau berperan. Kan dia sempat ngambek, tapi tidak menunjukkan permintaan mundur karena alasan-alasan publik yang mendorong rakyat Banten lebih baik, tapi alasan pribadi,” ucapnya.

Seperti diberitakan, Rano menyatakan siap untuk menggantikan posisi Atut yang kini terjerat kasus hukum. Atut ditahan KPK di Rumah Tahanan Pondok Bambu Jakarta, Jumat (20/12/2013), seusai diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, Banten.

Terkait terjeratnya Atut ini, Wakil Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Pramono Anung pernah mengungkapkan bahwa Rano otomatis akan menggantikan posisi Atut sebagai orang nomor satu di Banten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com