Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag: Yang Miskin Bisa Bebas Biaya Nikah

Kompas.com - 18/12/2013, 16:43 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Inspektur Jenderal Kementerian Agama M Jasin mengatakan, ada wacana untuk membebaskan masyarakat miskin dari biaya nikah. Kementerian Agama tengah mengupayakan konsep biaya nikah yang variatif, tergantung kemampuan ekonomi tiap-tiap orang.

“Atas lampu hijau dari Dirjen Anggaran bahwa tidak menutup kemungkinan akan ada (biaya nikah) multitarif,  maka tidak menutup kemungkinan yang miskin dibebaskan dari biaya nikah. Kan sudah ada kartu dari Kemenkokesra. Jadi tidak membebani, win-win solution, yang kaya juga harus membayar lebih,” kata M Jasin di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Jasin melanjutkan, Kemenag akan mengubah Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2004 yang mengatur tentang biaya administrasi pencatatan nikah dan cerai. PP yang baru, menurut Jasin, akan mengatur biaya nikah, baik yang dilakukan di dalam kantor KUA maupun di luar kantor atau luar jam kerja penghulu.

“Jadi ada pengaturan dan pembahasannya secara efektif, lintas instansi dan segera diharmonisasikan melalui Kemenkum HAM sehingga kita harapkan semua punya respons positif terhadap solusi KUA,” katanya.

Hasil diskusi dengan KPK, Kemenkeu, dan Kemenkokesra juga menyimpulkan bahwa biaya operasional penghulu yang menikahkan di luar kantor atau di luar jam kerja akan dibebankan ke APBN. Mengenai nilai APBN yang akan dianggarkan, Jasin mengatakan bahwa hal itu masih dibahas.

“Ada beberapa opsi yang nanti diajukan ke Pak Menteri berdasarkan hasil rapat ini,” ujarnya.

Selain itu, disepakati bahwa Kemenkeu akan menambah biaya operasional untuk setiap KUA. “Ada penambahan Rp 1 juta dari sebelumnya Rp 3 juta, sehingga 2014, dana operasional tidak hanya urusan nikah, tapi manasik haji, infak, dll, dan khusus biaya nikah diambil dari APBN, dan dipayungi PP yang baru,” tutur Jasin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Kode PAN soal Jatah Menteri ke Prabowo, Pengamat: Sangat Mungkin Dapat Lebih

Nasional
Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com