Dino menjelaskan, dirinya maju mengikuti konvensi adalah karena ingin mengenalkan gagasannya pada publik yang lebih luas. Secara pribadi, ia menilai konvensi bukan sekadar pertarungan popularitas, melainkan ajang pertarungan gagasan.
"Perlu dipahami, saya ingin masyarakat memilih saya bukan karena popularitas. Tetapi lebih pada gagasan saya, karena esensi demokrasi sesungguhnya adalah pertarungan gagasan," kata Dino, dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (4/12/2013) sore.
Ia juga menyampaikan bahwa gagasan yang akan ia sampaikan dalam kontestasi politik adalah "Indonesia Unggul". Kini ia merasa tertantang untuk mengenalkan gagasan tersebut pada masyarakat.
Sebagai realisasinya, kata Dino, gagasan tersebut akan terus ia sampaikan secara langsung di ruang-ruang diskusi terbuka. Tempat yang dianggapnya paling strategis untuk mengawali upayanya itu adalah lingkungan kampus, pondok pesantren, lalu kemudian ke level permukiman warga.
"Yang terpenting bagaimana saya bisa meyakinkan rakyat bahwa Indonesia unggul bukan sekadar slogan," pungkasnya.
Seperti diketahui, popularitas dan elektabilitas Dino jauh di bawah peserta konvensi lainnya. Menurut Dino, hal itu terjadi karena dirinya belum banyak melakukan sosialisasi dibanding peserta lainnya.
Dari berbagai hasil survei, peserta konvensi yang paling berpeluang keluar sebagai pemenang adalah Dahlan Iskan, dan Pramono Edhie Wibowo. Pemenang konvensi baru akan diketahui di tahun depan setelah komite menggelar wawancara mendalam, debat antarkandidat dan survei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.