"Yang hadir hanya peserta dan peninjau Rapimnas, tidak termasuk DPD II. Saya kira seluruh jajaran organisasi, semua sudah menyadari. Tidak ada yang menghadiri apalagi mengacaukan," ujar Theo dalam jumpa pers di Hotel JW Luwansa, Kamis (21/11/2013).
Theo mengatakan, sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang dimiliki Partai Golkar, peserta rapimnas terdiri dari Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah tingkat provinsi, pimpinan pusat organisasi sayap partai, dan pimpinan organisasi pendiri Golkar.
Sementara itu, untuk peninjau, pihak pelaksana rapimnas mengundang Dewan Pertimbangan, pimpinan pusat ormas, unsur badan lembaga dan kelompok kerja, Fraksi Partai Golkar, dan perwakilan Partai Golkar di luar negeri. Theo mengatakan meski DPD II tidak dilibatkan, tetapi aspirasi dari kabupaten/kota tetap akan disampaikan dalam forum rapimnas melalui DPD I.
"Jadi, tidak, perlu ada hal-hal yang dirisaukan, DPD II perlu memahami," ucapnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga menegaskan tidak ada agenda pengevaluasian Ical dalam rapimnas. Rapimnas, lanjutnya, juga tidak akan membahas calon wakil Presiden bagi Ical seperti yang diberitakan sebelumnya. Menurutnya, di dalam rapimnas tahun 2012 lalu, Ical memiliki otoritas penuh dalam menentukan pendampingnya dalam Pilpres 2014 mendatang.
"Yang akan kita bahas adalah kiat memenangkan ARB (Ical)," kata Theo.
Sebelumnya, pengurus daerah tingkat II bersikeras akan tetap hadir dalam rapimnas untuk menyampaikan keluh kesah kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical.
“Saya pikir nanti akan datang sekitar 200 lebih. Kalau Jawa Barat dan Banten juga mau bergabung kami rasa sudah cukup banyak. Itu ada yang datang dari Sumatera, Jambi, Medan, Padang, dan Lampung. Mereka datang dengan inisiatif sendiri. Artinya mereka ingin memberikan apa yang ada di dalam tubuh Partai Golkar sebagai ujung tombak partai,” kata Ketua DPD Kota Banda Aceh Muntasir Hamid saat dihubungi, Selasa (18/11/2013) malam.
Muntasir menyatakan, kedatangan para pengurus DPD tingkat II itu bukan untuk mengacaukan pelaksanaan Rapimnas atau untuk mengevaluasi pencalonan Ical sebagai Presiden. Mereka ingin mengeluhkan secara langsung soal logistik kampanye yang tidak merata. Namun, Muntasir mengancam jika ternyata aspirasi mereka tidak didengar, maka pengurus DPD tingkat II akan menggalang kekuatan agar menggoyang pencalonan Ical sebagai Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.