Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPK: Hubungan Atut dan Akil Masih Terus Digali

Kompas.com - 17/10/2013, 14:28 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku, hingga saat ini KPK masih terus melakukan pengembangan dan pendalaman atas kemungkinan keterlibatan Gubernur Banten Ratu Atut dalam kasus suap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar.

“Kita masih terus melakukan pengumpulan bukti-bukti di lapangan dan informasi sebelum kita menyimpulkan ada tidaknya keterlibatan Atut dalam kasus ini,” kata Abraham saat menggelar konferensi pers di Gedung Islamic Center Ambon, seusai menghadiri acara Semiloka Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi di Maluku, Kamis (17/10/2013) siang.

Menurut Abraham, KPK sangat meyakini jika kasus suap Ketua MK tidak hanya melibatkan enam orang yang saat ini telah ditetapkan KPK sebagai tersangka. Pasti ada aktor lain di balik kasus tersebut yang kemungkinan akan diusut KPK, dan ditetapkan sebagai tersangka.

“Kita sangat yakin kasus yang terjadi saat ini tidak hanya melibatkan Ketua MK dan enam tersangka lain, kita masih melihat potensi dan kemungkinan lain ada aktor-aktor yang mungkin terlibat,” ujarnya.

Abraham berharap, semua pihak dapat bersabar karena KPK hingga kini masih menyelidiki kasus suap Ketua MK dan kemungkinan adanya keterlibatan orang lain dalam kasus tersebut.

Dalam kesempatan ini, Abraham juga menjelaskan, KPK masih menangani dan mendalami kasus yang melibatkan adik Gubernur Banten yang telah ditetapkan tersangka itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com