Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boediono dan Sri Mulyani Dinilai Berwenang Jelaskan Century

Kompas.com - 02/10/2013, 16:37 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengaku tidak terlibat dalam pengambilan kebijakan pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) untuk Bank Century serta penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik sehingga dikucurkan dana talangan (bail out) sebesar Rp 6,7 triliun untuk Bank Century.

Meskipun hadir dalam rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengenai Bank Century sekitar November 2008, Agus mengatakan bahwa KSSK yang berwenang memutuskan langkah penyelamatan Bank Century. Agus, yang ketika itu menjabat Direktur Utama Bank Mandiri, hanya bertindak sebagai narasumber yang dimintai pendapatnya oleh KSSK.

"Saya kalau dalam rapat itu adalah rapat KSSK, tentu yang mesti memutuskan, yang mempunyai kewenangan, KSSK. Kalau saya datang sebagai narasumber, ya saya menyampaikan informasi sebagai narasumber, yaitu Direktur utama Bank Mandiri," kata Agus di Gedung KPK, Rabu (2/10/2013).

Agus menjalani pemeriksaan saksi terkait penyidikan kasus dugaan korupsi pemberian FPJP dan penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.

Agus enggan mengungkapkan kepada wartawan mengenai pandangan yang dia sampaikan selaku narasumber dalam rapat KSSK tersebut. Agus pun enggan menyampaikan penilaiannya apakah kegagalan Century dapat berdampak sistemtik atau tidak.

Menurut Agus, pihak yang pantas menjelaskan masalah dampak kegagalan Bank Century ini adalah KSSK. "Saya harus sampaikan bahwa pada saat itu saya hadir sebagai narasumber dan saya menjelaskan hal-hal yang sudah saya jelaskan ke penyidik. Kalau Saudara mau menyampaikan terkait dengan bank gagal berdampak sistemik, yang punya kewenangan yang harus menjelaskan," katanya.

Agus melanjutkan, forum KSSK ini diputuskan oleh pihak yang punya kewenangan. Dia mengatakan bahwa kewenangan atas forum KSSK ini dimiliki menteri keuangan dan gubernur Bank Indonesia yang menjabat saat itu. Adapun menteri keuangan ketika rapat KSSK berlangsung dijabat Sri Mulyani sementara gubernur BI dijabat Boediono.

"Jadi, forum KSSK itu diputuskan oleh yang punya kewenangan, dan kewenangan itu dimiliki oleh Menkeu dan Gubernur BI. Sudah tahu kan?" ucap Agus.

Mantan Menteri Keuangan ini juga mengungkapkan bahwa sekitar November 2008, kondisi Indonesia tengah dalam keadaan kritis. Kondisi ekonomi bulan itu, lanjut Agus, lebih berat dibandingkan dengan kondisi tiga bulan sebelumnya.

"Indikator-indikator ekonomi sedang dalam keadaan krisis. Kita sama-sama tahu bahwa nilai tukar dari Rp 9.000 naik sampai Rp 12.000, sampai harus dikeluarkan tiga perpu oleh pemerintah, dan juga pada saat itu pasar modal anjlok, dan lain-lain," tuturnya.

Adapun Agus diperiksa KPK karena dianggap tahu seputar kasus Century yang menjerat Deputi Gubernur BI nonaktif Budi Mulya. KPK menetapkan Budi sebagai tersangka atas dugaan penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan kerugian negara.

Selain Budi, KPK menyatakan pejabat BI lainnya, yakni Siti Fadjriah, sebagai pihak yang dapat dimintai pertanggungjawaban hukum terkait hal ini. Namun, Siti hingga kini belum resmi ditetapkan sebagai tersangka karena kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk menjalani proses hukum.

Terkait penyidikan kasus ini, satu per satu pejabat BI dan lembaga tinggi negara lainnya diperiksa KPK. Rata-rata yang diperiksa belakangan ini adalah mereka yang tahu soal rapat KSSK sekitar November 2008.

Pada Selasa (1/10/2013), KPK memeriksa mantan Gubernur BI Darmin Nasution dan Ketua Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad sebagai saksi Century. Saat rapat KSSK berlangsung, Darmin menjabat direktur jenderal pajak sekaligus komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sedangkan Muliaman pernah menjadi deputi gubernur BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com