"Setiap pengadaan alutsista itu sudah melalui kajian akademis melalui simulasi tempur," ujar Sisriadi di Jakarta, Rabu (25/9/2013).
Sisriadi menjelaskan, sebelum masuk dalam tahap pengadaan alutsista, setiap petinggi di setiap angkatan, baik darat, laut, maupun udara, membahas kebutuhan tiap-tiap matra. "Di situ jago-jago perang dari tiap angkatan berdebat," katanya.
Mantan juru bicara TNI AD itu mengatakan, ada beberapa faktor yang menjadi bahan pertimbangan mengapa alutsista dipilih. Selain faktor harga, ada faktor-faktor lain, seperti doktrin militer, sejarah, kondisi dan lingkungan strategis, dan ancaman nasional.
Ia menyatakan bahwa setiap kebutuhan tiap angkatan disinergikan satu sama lain. "Jadi, nanti tank Angkatan Darat misalnya, bisa diangkut dengan kapal milik Angkatan Laut," katanya.
Kementerian Pertahanan baru saja membeli 42 unit tank tempur utama Leopard 2A4 dan 61 unit tank tempur utama Leopard Revolution. Bersamaan dengan itu, Kemenhan juga mendatangkan 50 unit tank tempur medium Marder yang kesemuanya berasal pabrikan asal Jerman, Rheinmenttal.
Komisi I DPR dan Kemenhan sudah sepakat menganggarkan dana 280 juta dollar AS untuk membeli alutsista yang diperuntukkan TNI AD tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.