Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono Didukung Petinggi Demokrat, Dahlan Iskan: Ya Nasib...

Kompas.com - 09/09/2013, 17:26 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku pasrah menghadapi persaingan di antara peserta Konvensi Capres Partai Demokrat. Dahlan mengatakan, sudah nasibnya jika harus berhadapan dengan peserta konvensi seperti adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Pramono Edhie Wibowo, yang didukung sejumlah petinggi Partai Demokrat.

"Ya nasib. Namanya nasib orang. Saya anggap itu nasib saya," ujar Dahlan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/9/2013).

Dahlan menyebutkan, dia tidak khawatir terhadap dukungan kuat yang diberikan kepada Pramono. Menurut Dahlan, selain Pramono, kandidat lainnya yang dianggap cukup kuat ialah Marzuki Alie, Gita Wirjawan, Dino Patti Djalal, dan Hayono Isman.

KOMPAS.COM/Sandro Gatra Pramono Edhie Wibowo
"Jadi, ya sudah nasib," ujarnya.

Terkait persiapan mengikuti konvensi, mantan Direktur Utama PLN ini mengungkapkan, dia tidak melakukan persiapan khusus. Persiapan itu, katanya, akan dilakukan oleh tim relawan.

"Tim relawan yang sudah menyiapkan," ungkap Dahlan.

Sebelumnya, Komite Konvensi Capres Partai Demokrat sudah menetapkan 11 peserta konvensi. Keikutsertaan Pramono kerap dikaitkan dengan kedekatannya dengan keluarga Cikeas. Pramono adalah ipar Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Dukungan kepada Pramono juga datang dari Fraksi Partai Demokrat seperti Ketua Fraksi Nurhayati Ali Assegaf dan Sekretaris Fraksi Saan Mustopa. Ia juga didukung oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.

Foto Ibas yang bersanding dengan Pramono dan Saan pun sudah terpasang di kawasan Karawang, Jawa Barat. Pramono berulang kali membantah bahwa ia menjadi calon yang dipersiapkan Partai Demokrat.

"Andai seseorang hanya mengandalkan kedekatan dangan sang penguasa tanpa modal menjadi presiden Indonesia, sulit," kata Pramono.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu pun mengaku tak akan mengotakkan diri meski ada faksi di internal Partai Demokrat.

"Saya melihat dan berkomunikasi dengan kader-kader mereka tidak merasa terpecah. Kalau dukungan boleh, tapi jangan terpecah. Kalau ini semakin kuat kan Partai Demokrat makin besar," kata Pramono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Yusril: Penambahan Kementerian Prabowo Bukan Bagi-bagi Kekuasaan, Tak Perlu Disebut Pemborosan

Nasional
BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

BPK di Pusara Sejumlah Kasus Korupsi...

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Diisi Orang Politik

Nasional
Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Pilkada 2024, Belum Ada Calon Perseorangan Serahkan KTP Dukungan ke KPU

Nasional
Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

Nasional
PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com