Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daripada Capres, Megawati Lebih Pilih Bicara Cabai...

Kompas.com - 05/09/2013, 08:53 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dia pernah menjadi Wakil Presiden, lalu menjadi Presiden. Hari-harinya mencatatkan perjalanan panjang di jalur politik. Namun, kesibukannya di "dunia keras" tak membuatnya lupa pada aktivitas dan persoalan "rumahan".

Bahkan ketika Indonesia harus berhadapan dengan inflasi tinggi "hanya" gara-gara harga cabai yang melangit, dia tak segan menempatkan diri di depan mengangkat persoalan itu, dengan gaya apa adanya.

Dikutip dari buku karya Rahmat Sahid, ini adalah cerita tentang Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Menjadi salah satu tokoh politik negeri ini tak membuatnya melupakan rasa menjadi ibu rumah tangga berhadapan dengan mahalnya harga cabai.

Dalam buku berjudul Pak Taufiq dan Bu Mega, Sahid menggambarkan bagaimana keseharian Megawati. Sebagai perempuan, dia tetap tak lupa kodratnya mengabdi pada keluarga. Tak segan wawancara politik dia belokkan pada "urusan domestik", termasuk soal cabai itu tadi.

Sebagai ketua umum salah satu partai besar di Indonesia, bisa saja Megawati berbicara ngalor-ngidul tentang apa pun terkait politik dan partai, termasuk soal capres. Namun, Megawati memilih mengikuti hati.

"Kenapa sih terlalu terburu-buru soal capres, mbok pikirin kenapa (harga) cabai naik," ujar Megawati saat dicegat wartawan seusai memberikan sambutan dalam acara HUT ke-38 PDI Perjuangan di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, sekitar 2,5 tahun lalu, Senin (11/1/2011). Cerita tersebut ada di halaman 102 buku tulisan Sahid.

Prinsip Trisakti

Tak sekadar mencatat dengan baik kutipan itu, Sahid pun tak lupa menulis ulang alasan Megawati memilih mementingkan masalah cabai dan harga kebutuhan pokok. Dia mengatakan, pilihannya itu adalah untuk memberikan contoh kepada para elite politik Indonesia.

Megawati mengaku khawatir para elite negeri tak lagi kritis menyikapi melonjaknya harga sembako. "Kenapa sih pemerintah masih perlu saya ajari? Seharusnya pemerintah punya strategi untuk bertindak mengenai harga kebutuhan bahan pokok yang terus melambung," ujar dia lugas.

Masalah cabai, kata Megawati, kenaikan harga dan juga kebijakan untuk mengimpornya sama-sama memprihatinkan. Dia berpendapat, permasalahan ini terjadi karena pemerintah kurang serius menangani persoalan di dalam negeri dan hanya menyalahkan kondisi alam.

Presiden kelima Republik Indonesia ini juga tak habis pikir mengapa pasokan cabai harus didatangkan dari Thailand, sebuah negara yang dia sebut luasnya tak melebihi Pulau Sumatera. "Tapi kok kita bisa mengimpor dari Thailand? Padahal, tak memiliki lahan lebih banyak. Mungkin karena tidak ada usaha yang optimal untuk pengadaan cabai tersebut," kritik dia.

Dengan gaya bahasanya yang kerap diolok-olok orang yang tak mengenalnya, Megawati tak lelah maupun jerih mengingatkan pentingnya kemandirian pangan. Dia menegaskan, kemandirian pangan bukan persoalan sulit bila ada kemauan pemerintah.

Bersama dengan kemandirian pangan, Megawati mengingatkan pula soal prinsip Trisaksi yang diajarkan proklamator Bung Karno. "Berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan," sebut dia berulang kali.

Jika prinsip Trisaksi diterapkan, ujar Megawati, kemandirian ekonomi akan dengan mudah mewujudkan Indonesia sebagai penyangga kedaulatan pangan untuk bangsa sendiri, yang manfaatnya dirasakan oleh segenap rakyat Indonesia.

Buku Pak Taufiq dan Bu Mega ditulis oleh Rahmat Sahid yang saat ini berprofesi sebagai jurnalis di Koran Sindo. Buku setebal 206 halaman ini mengungkap sisi ringan, lucu, dan unik dari keluarga Taufiq Kiemas dan Megawati Soekarnoputri, keluarga yang mewarnai politik Indonesia sampai hari ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Megawati Singgung Pemimpin Otoriter Populis, Hukum Jadi Pembenar Ambisi Kekuasaan

Nasional
Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Persilakan Rakyat Kritik Pemerintahannya, Prabowo: Tapi yang Obyektif

Nasional
Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Garuda Indonesia Minta Maaf Usai Mesin Pesawat Pengangkut Jemaah Haji Rusak 2 Kali

Nasional
Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Kembangkan Layanan Digital, Presiden Jokowi Akan Buka SPBE Summit 2024 dan Luncurkan GovTech Indonesia

Nasional
Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Pidato Megawati di Rakernas Dinilai Jadi Isyarat PDI-P Bakal Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Ketika Megawati Ungkap Isi Curhatnya pada Andika Perkasa soal TNI...

Nasional
Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Jokowi Bagikan Sembako di Yogyakarta Saat PDI-P Gelar Rakernas di Jakarta

Nasional
Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Ganjar Yakin PDI-P Bakal Rumuskan Sikap Politik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran di Rakernas Kali Ini

Nasional
PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

PAN Tak Mau Partai Baru Gabung Prabowo Dapat 3 Menteri, PKB: Jangan Baper

Nasional
Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Prananda Tak Hadir Pembukaan Rakernas V PDI-P, Ada Apa?

Nasional
Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Soal Ganjar, Megawati: Belum Dipensiunkan, Terus Berjuang

Nasional
Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Upaya PDI-P Agar Kader Berprestasi Tak Dibajak Partai Lain Saat Pilkada: Beri Surat Tugas

Nasional
Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

Megawati: Tidak Ada Koalisi dan Oposisi, Sistem Kita Presidensial

Nasional
Hari Ke-13 Keberangkatan Calon Haji RI, 85.782 Jemaah Tiba di Saudi, 10 Orang Wafat

Hari Ke-13 Keberangkatan Calon Haji RI, 85.782 Jemaah Tiba di Saudi, 10 Orang Wafat

Nasional
Ditanya Alasan Ganjar-Mahfud Kalah, Megawati: Tanya Sama yang Bikin TSM

Ditanya Alasan Ganjar-Mahfud Kalah, Megawati: Tanya Sama yang Bikin TSM

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com