Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Hakim Konstitusi, Patrialis Mundur dari Bukit Asam

Kompas.com - 13/08/2013, 18:53 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Patrialis Akbar akan mengajukan pengunduran diri sebagai Komisaris Utama PT Bukit Asam setelah resmi menjadi Hakim Konstitusi.

"Saya akan mengundurkan diri setelah ini," kata Patrialis seusai pengambilan sumpah sebagai Hakim Konstitusi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/8/2013).

Patrialis mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ikut diambil sumpahnya dua hakim konstitusi lain, yakni Maria Farida Indrati dan Akil Mochtar.

Patrialis mengatakan, ia aktif di Bukit Asam sudah sekitar satu tahun delapan bulan lalu. Ia mendapat jabatan tersebut setelah di-reshuffle sebagai Menteri Hukum dan HAM oleh Presiden. Sejak itu juga ia mundur sebagai kader Partai Amanat Nasional.

Sebenarnya, Patrialis pernah mengikuti proses seleksi calon Hakim Konstitusi di DPR pada Februari 2013. Ia diusulkan oleh Fraksi PAN dan Partai Gerindra. Namun, ketika itu ia mengundurkan diri.

Menurut Patrialis, ia mengundurkan diri lantaran saat itu sedang banyak pekerjaan, salah satunya di Bukit Asam. "Saya tuntaskan dulu. Ini (Hakim Konstitusi) kan bukan jabatan yang dikejar-kejar, ini amanah," ucapnya.

Terkait penolakan dari berbagai pihak atas penetapan dirinya sebagai Hakim Konstitusi, Patrialis mengaku tidak khawatir. Ia merasa layak untuk berada di MK. Patrialis juga meminta tak perlu dipermasalahkan latar belakangnya sebagai politisi.

Yang paling penting, tegas dia, begitu masuk ke MK ia harus membebaskan dirinya dari kepentingan salah satu parpol. Dia hanya bicara kebenaran dan keadilan. Jangan mendikotomi orang parpol dan orang yang bukan parpol.

"Apakah ada jaminan kalau bukan orang parpol tidak melakukan yang tidak bagus? Saya punya komitmen berada di atas kebenaran dan keadilan. Itu tidak bisa ditawar-tawar," pungkas Patrialis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com