Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengawasan Bawaslu Dinilai Tak Efektif

Kompas.com - 05/08/2013, 08:30 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pengawasan tahapan penyelenggaraan Pemilu 2014 oleh Badan Pengawas Pemilu dinilai tidak efektif. Bawaslu diminta mengubah strategi pengawasannya agar tidak kalah langkah dengan para pelanggar.

“Pengawasan yang dilakukan Bawaslu kurang bertaji. Dari tahapan pencalonan dan pemutakhiran data pemilih, terlihat Bawaslu masih belum memaksimalkan peranan pengawasannya,” pungkas Deputi Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz, Senin (5/8/2013).

Ia berpendapat, langkah pengawasan justru lebih banyak dilakukan publik. Menurutnya, hal itu terlihat dari penggantian delapan nama bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) DPR dalam Daftar Calon Sementara (DCS) yang dilakukan KPU. penggantian itu, lanjutnya, dilakukan berdasarkan masukan dan tanggapan masyarakat. Hal lain, ujar Masykurudin, perbaikan Daftar Pemilih Sementara (DPS) juga dilakukan karena keterbukaan KPU terhadap partisipasi masyarakat.

“Bukan datang dari Bawaslu. Pengawasan pemilu sangat kendor,” tegasnya.

Masykurudin mengatakan, lemahnya penawasan oleh Bawaslu disebabkan lembaga itu terjebak dalam arus birokrasi yang lambat. Akibatnya, tukasnya, Bawaslu tidak mampu menemukan pola pengawasan yang jitu.

“Para pelanggar selalu dua langkah lebih canggih dalam menghindari pengawasan. Sistem pencegahan yang diterapkan Bawaslu tidak akan efektif kalau kurang memberi ancaman dan peringatan,” lanjut dia.

Dia menegaskan, untuk megakalinya, KPU harus berani melakukan terobosan pengawasan dengan tidak hanya bergerak berdasarkan aturan hukum positif.

“Bawaslu harus mampu menerjemahkan aturan itu ke dalam peraturan-peraturan yang progesif,” ujar Masykurudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com