Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lapas Kepenuhan, Ini Langkah Kemenkum dan HAM

Kompas.com - 12/07/2013, 17:23 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana mengatakan, pemindahan tahanan dari lembaga permasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) yang kelebihan kapasitas tidak akan menyelesaikan masalah. Untuk itu, pihaknya akan melakukan sejumlah langkah untuk mengurangi penghuni lapas.

Denny mengatakan, secara nasional, rata-rata rutan dan lapas sudah kelebihan kapasitas sebesar 160 persen. Jumlah napi dan tahanan di Indonesia sudah lebih dari 160 ribu. Untuk mengatasi hal tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata dia, sudah memberikan kebijakan untuk membangun lapas dan rutan.

Langkah lain, kata Denny, ialah dengan memberikan lebih banyak hak-hak remisi, asimilasi, dan bebas bersyarat kepada narapidana yang terlibat kasus ringan, anak-anak, manula, catat, dan sakit permanen. Pihaknya akan memberikan hak tersebut kepada 15.000 napi dalam waktu dekat.

Selain itu, lanjut Denny, pemakai narkotika didorong tidak masuk ke lapas atau rutan, tetapi ke rehabilitasi. Pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional dan pihak terkait lain untuk mewujudkan hal itu.

"Langkah lain, (perubahan) sistem hukum misalnya tidak semua langsung ke lapas, tapi misalnya hukum kerja sosial," kata Denny di Jakarta, Jumat ( 12/7/2013 ).

Hal itu dikatakan Denny menyikapi kerusuhan di Lapas Klas I, Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara. Kapasitas tersebut sebenarnya hanya 1.054 orang. Namun, data per 1 Juli 2013, jumlah napi mencapai 2.600 orang. Pemerintah pusat meminta sebagian napi dipindahkan.

Selain kelebihan kapasitas, masalah di rutan atau lapas lainnya, yakni kekurangan petugas. Saat ini, kata Denny, perbandingan petugas dengan napi mencapai 1:50. Perbandingan yang ideal ialah 1:5. Untuk itu, pihaknya akan terus menambah penerimaan petugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Sindir Wacana Bansos untuk Penjudi Online, Kriminolog: Sekalian Saja Kasih Koruptor yang Dimiskinkan...

Nasional
Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Pemerintah Semestinya Bikin Orang Lepas dari Judi Online, Bukan Memberikan Bansos

Nasional
Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Soal Duet Anies dan Kaesang, PKS: Status Anak Jokowi Belum Tentu Jadi Nilai Tambah

Nasional
Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Kepala BNPT Apresiasi Densus 88 yang Proaktif Tangkap Residivis Teroris di Cikampek

Nasional
Pertamina Luncurkan 'Gerbang Biru Ciliwung' untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Pertamina Luncurkan "Gerbang Biru Ciliwung" untuk Kembangkan Ekosistem Sungai

Nasional
Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Kriminolog Nilai Penjudi Online Mesti Dipandang sebagai Pelaku Pidana

Nasional
Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Harun Masiku Nyaris Diringkus di 2021, tapi Gagal Akibat KPK Ribut Internal

Nasional
Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Satgas Pangan Polri Awasi Impor Gula yang Masuk ke Tanjung Priok Jelang Idul Adha 2024

Nasional
Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan 'Bargain'

Eks Penyidik KPK Curiga Harun Masiku Tak Akan Ditangkap, Cuma Jadi Bahan "Bargain"

Nasional
Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Sosiolog: Penjudi Online Bisa Disebut Korban, tapi Tak Perlu Diberi Bansos

Nasional
KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

KPK Hampir Tangkap Harun Masiku yang Nyamar Jadi Guru di Luar Negeri, tapi Gagal karena TWK

Nasional
Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Minta Kemenag Antisipasi Masalah Saat Puncak Haji, Timwas Haji DPR: Pekerjaan Kita Belum Selesai

Nasional
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji

Nasional
Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Timwas Haji DPR Minta Oknum Travel Haji yang Rugikan Jemaah Diberi Sanksi Tegas

Nasional
Kontroversi Usulan Bansos untuk 'Korban' Judi Online

Kontroversi Usulan Bansos untuk "Korban" Judi Online

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com