Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jumawa, Hanura Deklarasi Wiranto-HT untuk Pilpres 2014"

Kompas.com - 04/07/2013, 02:59 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Langkah Partai Hanura mendeklarasikan Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden yang mereka usung pada Pemilu Presiden 2014 dinilai ceroboh. Penilaian berdasarkan data pemilu selama ini terkait pengusungan kandidat pasangan pada pemilu presiden.

"Hanura terlalu jumawa (sombong) seolah-olah mereka dapat memenuhi perolehan suara 20 persen," kata pengamat pemilu dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi (Sigma), Said Salahuddin, Rabu (3/7/2013). Menurut dia, selama pemilu langsung digelar di Indonesia, belum ada pasangan capres dan cawapres yang diusung oleh satu partai saja.

Tingginya syarat pengusungan pasangan calon presiden dan wakil presiden, ujar Said, menjadi dasar pasangan kandidat selalu diusung tidak hanya dari kalangan internal partai. Dia mencontohkan, Pemilu Presiden 2004 dan 2009 selalu memunculkan pasangan dari beda partai atau tokoh dari luar partai, lalu partai-partai pun berkoalisi untuk memenuhi syarat dukungan pengusungan pasangan calon.

Untuk dapat mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai politik atau gabungan partai politik harus memiliki 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah di pemilu legislatif. Besaran angka ini merujuk pada batasan persyaratan dalam Pemilu Presiden 2009 karena saat ini belum ada perubahan UU Pemilu Presiden.

Seperti diberitakan, pasangan Wiranto-Hary Tanoesoedibjo telah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung Partai Hanura dalam Pemilihan Presiden 2014. Deklarasi pasangan ini digelar pada Selasa (2/7/2013).

Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin menjelaskan, deklarasi pencalonan pasangan ini merupakan permintaan dari para kader partai di daerah. "Ada arus keras permintaan dari daerah yang menginginkan agar Pak Wiranto diduetkan dengan Pak HT menjadi pasangan capres-cawapres," ujar Saleh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com