Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pendapat Menag soal Aksi Siram Munarman ke Tamrin Tomagola

Kompas.com - 02/07/2013, 05:42 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Agama Suryadharma Ali ikut berkomentar mengenai peristiwa penyiraman Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman terhadap Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia (UI) Tamrin Amal Tomagola pada akhir pekan lalu. Apa pendapatnya?

Menurut Suryadharma, Munarman adalah sosok idealis. Meski kerap berdebat keras, kata Suryadharma, Munarman mengimbanginya dengan fakta.

Sebaliknya, ujar Suryadharma, Tamrin adalah cendekiawan yang menurutnya tak pandai mengontrol diri karena menyela pembicaraan saat berdebat.

"Munarman idealis, tapi memperlihatkan fakta, lalu Tamrin ini menurut saya cendekiawan yang kurang bisa mengontrol diri," kata Suryadharma seusai menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi VIII DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (1/7/2013).

Lebih jauh, Suryadharma menilai dua presenter TV One dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi perlu juga mendapat sorotan. Pasalnya, kedua presenter itu menciptakan perdebatan panas dengan memanfaatkan metode konflik yang membenturkan tiga kepentingan berbeda.

Tiga kepentingan yang dimaksud Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan ini adalah kepentingan kedua narasumber dan kepentingan acara itu sendiri. "Semakin tajam, semakin sukses, dan itu sampai pada klimaksnya. Dari sisi TV One, saya lihat ini sukses. Karena sekarang ini ada kecenderungan membangun talkshow dari metode konflik, presenter melebihi pembicara, kadang malah seperti penyidik," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Juru Bicara FPI menyiram secangkir air kepada pengamat sosial, Tamrin Amal Tomagola, Jumat (28/6/2013) pagi. Insiden ini terjadi saat keduanya menjadi narasumber perbincangan Apa Kabar Indonesia Pagi, yang disiarkan langsung oleh TV One.

Munarman dan Tamrin hadir membahas topik pelarangan sweeping di tempat hiburan malam selama bulan Ramadhan. Silang pendapat keduanya terjadi saat membahas aksi sweeping itu.
Munarman menyatakan tak sependapat dengan apa yang dilontarkan Tamrin. Penyiraman terjadi ketika Tamrin menyela Munarman yang tengah memaparkan pendapatnya.

Merespons insiden ini, TV One, melalui akun @akipagi_tvone, menyampaikan permintaan maaf. Sementara itu, melalui akun Twitter @tamrintomagola, Tamrin menyatakan tak mau melayani preman. "Biarkan publik yg menilai n beri hukuman sosial yg setimpal. Sy tdk mau melayani preman," tulis Tamrin setelah acara berlangsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Nasional
    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    Nasional
    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Nasional
    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    BrandzView
    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Nasional
    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Nasional
    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Nasional
    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Nasional
    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com