Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhut: Kita Bukan Bangsa Penyiksa Lumba-Lumba

Kompas.com - 14/02/2013, 03:42 WIB
Kontributor Denpasar, Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Setelah ramai di media sosial soal eksploitasi lumba-lumba di beberapa daerah di Indonesia, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan tak ingin tinggal diam. Ia tidak ingin muncul opini di masyarakat internasional bahwa Indonesia negara penyiksa lumba-lumba.

"Ini kan lagi ramai, saya mengikuti di twitter dan sebagainya. Bangsa ini bangsa yang penyayang lumba-lumba, kita bukan bangsa penyiksa lumba-lumba, pemburu lumba-lumba," ujar Zulkifli usai melihat kondisi dua ekor lumba-Lumba di Restoran Akame, Benoa, Denpasar, Bali, Rabu (13/02/2013) sore.

Sebagai langkah konkret, pemerintah akan merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1999 yang di dalamnya terdapat celah untuk memanfaatkan lumba-lumba tanpa kontrol yang ketat. "Dulu PP-nya mengatur kalau pertunjukkan seperti gajah boleh berpindah-pindah, tapi dulu kita tidak terbayang bahwa lumba-lumba bisa berpindah-pindah seperti itu," jelasnya.

"Ada peraturan yang perlu direvisi, sekarang zamannya kesadaran manusia terhadap satwa-satwa luar biasa, memberi kepedulian yang tinggi, menjaga, merawat," imbuhnya.

Setelah melarang sirkus lumba-lumba, kini Menhut sedang menertibkan penangkaran lumba-lumba di berbagai daerah yang tidak memenuhi syarat. Seperti yang dilakukan di Restoran Akame, Benoa Bali, Rabu. Menhut memutuskan untuk merehabilitasi dua ekor lumba-lumba itu ke Pulau Karimun Jawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com