Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Direktur RNI Sebut Politisi Pemeras Berinisial IS

Kompas.com - 06/11/2012, 16:56 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro memberikan inisial satu oknum pemeras BUMN di hadapan anggota Badan Kehormatan pada Senin (5/11/2012).

Oknum anggota Dewan yang diduga memeras RNI itu berinisial IS. Hal ini diungkapkan anggota BK, Usman Ja'far, Selasa (6/11/2012), saat dijumpai di kompleks Parlemen, Senayan.

"Dia keluarkan satu dan hanya inisial. Inisialnya IS dari Komisi VI," ujar Usman.

Usman mengatakan, dari pengakuan Ismed, IS sempat meminta sekitar 2.000 ton gula dengan dalih untuk disebarkan ke daerah pemilihannya. Namun, Ismed menolaknya. IS tetap meminta sampai 20 ton, tetapi lagi-lagi ditolak Ismed.

"Ismed bilang dia tidak mau kasih gratis atau diskon karena saat itu RNI lagi rugi. Kalai mau beli, enggak apa-apa. Akhirnya, terjadilah IS beli 6 ton gula itu di anak perusahaan RNI dengan harga normal," ucap Usman.

Kendati akhirnya membeli gula ke anak perusahaan RNI, Usman menilai bahwa aksi anggota Dewan itu sudah melanggar etika.

"Tahap pertama yang dia minta itu yang salah. Kami akan panggil IS untuk mengklarifikasi hal ini. Kalau ternyata terbukti untuk dapil, mungkin akan agak ringan sanksinya, tapi kalau ternyata tidak ke dapil justru dijual lagi, misalnya, tentu sanksinya akan lebih berat," ungkap politisi Partai Persatuan Pembangunan ini.

Sebelumnya, Dahlan Iskan di hadapan anggota Badan Kehormatan juga telah mengungkapkan dua nama anggota DPR peminta jatah ke direksi BUMN. Keduanya adalah Idris Laena dari Fraksi Partai Golkar dan Sumaryoto dari Fraksi PDI-P.

Idris disebut-sebut pernah meminta jatah ke PT PAL dan PT Garam. Sementara Sumaryoto diduga meminta jatah ke PT Merpati Nusantara Airlines. Di dalam pesan singkat yang diterima wartawan pada Selasa pagi ini, Idris mengaku sedang mempersiapkan klarifikasinya.

"Saya sedang menyiapkan diri untuk memberi klarifikasi, tapi saya khawatir tidak mendapatkan pemberitaan yang berimbang," tulis Idris.

Ia mengatakan persiapan dilakukannya karena harus berhadapan dengan media yang memiliki pengaruh luar biasa.

"Maklum yang saya hadapi raja media yang punya pengaruh luar biasa, kalau saya sudah siap saya akan menghubungi. Terima kasih," ujarnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

    Nasional
    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

    Nasional
    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

    Nasional
    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

    Nasional
    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

    Nasional
    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

    Nasional
    Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

    Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

    Nasional
    Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

    Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

    Nasional
    TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

    TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

    Nasional
    Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

    Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

    Nasional
    Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

    Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

    Nasional
    BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

    BNPT Apresiasi 18 Pengelola Objek Vital Strategis dan Transportasi

    Nasional
    Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

    Kemenpan-RB Harapkan Pendaftaran CASN Segera Dibuka, Instansi Diminta Kebut Isi Rincian Formasi

    Nasional
    Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

    Pimpinan MPR Minta Pemerintah Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

    Nasional
    Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

    Penyidik KPK Bawa 3 Koper dan 1 Ransel Usai Geledah Ruangan Kesetjenan DPR

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com