JAKARTA, KOMPAS.com — Selain telah menangkap puluhan terduga teroris di Solo, kini kepolisian juga tengah mendalami keterlibatan SR, istri Barkah Saputra (24) alias Nawa. SR diduga kuat mengetahui adanya perakitan bom untuk aksi teror.
"Saat ini masih diperiksa keterlibatannya, diduga kuat mengetahui proses perakitan. Apakah ada bukti yang kuat atau tidak terkait pada yang bersangkutan, nanti kita umumkan lagi," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar, di Mabes Polri Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2012).
Sebelumnya, kepolisian menyita bom rakitan, di antaranya bom pipa dan bom rice cooker atau pemasak nasi otomatis. Bom yang diletakkan dalam rice cooker tersebut diduga berkekuatan besar jika diledakkan. Barang sitaan terkait dengan bahan peledak tersebut telah dibawa ke laboratorium forensik.
"Semua yang saat ini sudah steril dibawa ke labfor. Kita masih terus dalami karakteristik bahan peledak yang dikuasai kelompok ini," terang Boy.
Seperti diberitakan sebelumnya, Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap beberapa jaringan terorisme yang menamakan kelompoknya "Al-Qaeda Indonesia". Pemimpin kelompok, Badri Hartono (45), dan delapan terduga teroris lainnya diringkus di tempat terpisah, di Solo, Sabtu (22/9/2012).
Dari delapan orang tersebut termasuk di antaranya Barkah Saputra. Di hari yang sama Densus 88 meringkus Anggri Pamungkas (18) di perbatasan Desa Cobra dengan Desa Bloyang, Kecamatan Belimbing Hulu, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Esoknya, Minggu (23/9/2012), Densus 88 menangkap Joko Tri Priyanto (45) atau Joko Parkit di rumah kerabatnya, Mondokan, Kecamatan Laweyan, Solo.
Sebelumnya kelompok ini terungkap saat terjadi ledakan bom rakitan di sebuah rumah Jalan Nusantara, RT 04 RW 13, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012). Rumah kontrakan tersebut diketahui menjadi tempat penyimpanan bahan peledak.
Terduga teroris ikut menjadi korban pada ledakan tersebut, yakni Wahyu Ristanto alias Anwar yang akhirnya meninggal dunia di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (12/9/2012), akibat luka bakar serius di bagian wajah dan lehernya.
Dua terduga teroris kemudian menyerahkan diri. Keduanya ialah Thorik yang menyerahkan diri ke Pos Polisi Jembatan Lima, Jakarta Barat, Minggu (9/9/2012) sore, dan Yusuf Rizaldi (42) alias Abu Toto ke Kepolisian Sektor Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara, sekitar pukul 13.30, Rabu (12/9/2012).
Setelah itu, dua terduga teroris ditangkap di Jalan Jombang Raya Sektor IX Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Senin (17/9/2012) siang. Keduanya ialah Jodi dan Abay alias Saidil Akbar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.