JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana pemerintah untuk melaksanakan lagi libur nasional pada tanggal 3 Juni 2011 semakin menegaskan bahwa, sebagai bangsa, kita sangat tidak produktif. Demikian dikatakan Ismed Hasan Putro, Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), di Jakarta, Senin (23/5/2011). Sebelumnya pemerintah memberlakukan libur nasional atau cuti bersama pada hari Senin lalu.
"Di mata pelaku pasar dan kalangan investor kita dilihat sebagai bangsa yang lebih santai, kurang ulet, dan rendah kinerjanya," ujar Ismed. Menurut dia, sebaiknya pemerintah lebih selektif dalam menetapkan libur nasional karena ini akan berdampak dan sangat mengganggu kinerja ataupun produktivitas pelaku usaha.
"Kami mengharapkan agar Bank Indonesia tetap mendorong kalangan perbankan nasional ataupun asing yang beroperasi di Indonesia untuk tetap melayani nasabah pada tanggal 3 Juni," saran Ismed Hasan Putro.
Demikian juga dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), diharapkan tetap menjalankan fungsinya. Apalagi, baik pasar regional maupun global tidak meliburkan transaksinya, tetap beroperasi sebagaimana mestinya. Pemerintah sebaiknya mendorong masyarakat untuk lebih ulet melakukan aktivitas kinerjanya, bukan malah memproduksi liburan.
Pemerintah harus belajar dari kinerja yang ditunjukkan oleh bangsa Jepang, Korea Selatan, China, atau Singapura yang sangat sedikit libur nasionalnya. Hanya dengan produktivitas dan kinerja yang maksimal, upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di atas 6 persen akan bisa dicapai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.