Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chavez: Khadafy Ingin PBB ke Libya

Kompas.com - 04/03/2011, 15:10 WIB

CARACAS, KOMPAS.com — Presiden Venezuela Hugo Chavez mengatakan, pemimpin Libya, Moammar Khadafy, menerima gagasan tentang sebuah komisi internasional mengunjungi negara Afrika Utara itu.

Kesediaan Khadafy itu disampaikan dalam pembicaraan telepon dengan Chavez pada minggu ini. "Saya berkonsultasi dengan dia. Saya bertanya kepadanya, apakah dia bersedia untuk menerima komisi yang terdiri dari sejumlah negara," kata Chavez dalam pidato yang disiarkan televisi yang dikelola negara, VTV, Kamis malam waktu setempat atau Jumat pagi WIB.

"Dan dia mengatakan kepada saya, 'Dengar, Chavez, bukan hanya dari berbagai negara; saya berharap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) datang ke sini untuk melihat realitas apa yang terjadi sebelum mereka mulai mengutuk Pemerintah Libya atau rakyat Libya, sebelum mereka mulai berpikir seperti yang terjadi sekarang ini, dan bersiap-siap untuk menyerang Libya'."

Dalam pidato di Caracas, Senin, Chavez mengusulkan untuk mengirim "komisi" internasional untuk memediasi masalah Libya. Dia tidak merinci susunan anggota komisi itu, atau mengatakan apakah ada rencana komisi semacam itu pergi ke Libya. Chavez telah berbicara beberapa kali sejak kerusuhan di Libya meletus. Ia menuduh Amerika Serikat dan negara-negara lain membesar-besarkan keadaan yang sebenarnya sehingga punya alasan untuk melakukan invasi.

Kamis, Chavez menggambarkan persiapan untuk menyerang Libya sebagai "kegilaan, dan di depan kegilaan itu, seperti biasa, ada kerajaan Yankee yang mencoba untuk mendominasi dunia".

Chavez dan Khadafy memiliki hubungan yang dekat, sebagian karena keduanya sama-sama menentang pengaruh global Amerika. Pada perayaan 40 tahun kepemimpinan Khadafy tahun 2009 di Tripoli yang digelar secara mewah, keduanya duduk berdampingan selama dua jam saat menyaksikan parade militer. Pada tahun yang sama, sebuah stadion sepak bola baru di Benghazi, kota yang kini dikuasai para penentang Khadafy, diberi nama sesuai dengan nama pemimpin Venezuela itu.

Saat rumor beredar tentang keberadaan Khadafy minggu lalu, beberapa orang menduga bahwa ia mungkin dalam perjalanan ke Venezuela. Laporan itu terbukti salah, pemimpin Libya itu kemudian berbicara di depan umum di ibu kota negaranya. Ia mengatakan, "Saya masih di sini, di Tripoli, bukan di Venezuela."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

    ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

    Nasional
    Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

    Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

    Nasional
    Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

    Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

    Nasional
    Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

    Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

    Nasional
    Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

    Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

    Nasional
    Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

    Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

    Nasional
    UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

    UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

    Nasional
    Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

    Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

    Nasional
    MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

    MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

    Nasional
    Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

    Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

    Nasional
    Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

    Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

    Nasional
    Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

    Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

    Nasional
    ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

    ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

    Nasional
    Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

    Anies Serius Pertimbangkan Maju Lagi di Pilkada DKI Jakarta 2024

    Nasional
    Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

    Ditanya soal Bursa Menteri Kabinet Prabowo, Maruarar Sirait Ngaku Dipanggil Prabowo Hari Ini

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com