Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono: Pecat Kepala Rutan Pondok Bambu!

Kompas.com - 11/01/2010, 10:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Pramono Anung meminta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar segera melakukan tindakan tegas dan berani dalam membenahi Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Hal ini menyusul temuan Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum adanya fasilitas mewah di Rutan Khusus Wanita Kelas II A Pondok Bambu, Minggu (10/1/2010). Ketika ditanya apakah Kepala Rutan Pondok Bambu perlu dipecat, Pramono mengiyakan. "Kalau saya sih, saya pecat. Itu sudah pasti," ujarnya, Senin di DPR.

Seperti diberitakan, sejumlah ruangan di dalam gedung perkantoran, yang berada di dalam kompleks rutan, disulap menjadi ruang pribadi mewah yang dipakai beberapa narapidana kasus suap Arthalyta Suryani alias Ayin dan terpidana seumur hidup kasus narkoba, Limarita.

Ketika ditemui, Ayin, yang pernah dijuluki ratu lobi, tengah melakukan perawatan wajah. Di ruangan seluas 8 meter x 8 meter yang dihuni Ayin setiap hari mulai dari pagi hingga malam, terdapat kulkas, TV layar datar, dan penyejuk ruangan.

Sementara itu, di ruangan Limarita, malah terdapat ruang karaoke khusus yang mewas, kata anggota Satgas, Yunus Husein. "Saya terperangah ada privilege berlebihan kepada seorang tahanan yang kasusnya terang benderang," ujar Pramono.

Pramono, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, ini menambahkan, hal ini merupakan potret nyata mafia peradilan dan hukum di Indonesia. "Ini harus kita perangi," ujar Pramono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com