Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Plt Pimpinan KPK Disumpah di Depan Presiden

Kompas.com - 06/10/2009, 17:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyaksikan pengambilan sumpah jabatan tiga anggota sementara pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pengambilan sumpah jabatan tiga anggota sementara pimpinan KPK, yaitu Tumpak Hatorangan Panggabean, Waluyo, dan Mas Ahmad Santosa, dilakukan dalam upacara khusus di Istana Negara, Jakarta, Selasa, pada pukul 15.00 WIB. Ketiganya diangkat menjadi anggota sementara pimpinan KPK melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 77/P/2009 yang dikeluarkan pada 5 Oktober 2009.

Hadir dalam acara pengambilan sumpah jabatan itu dua pimpinan KPK yang masih aktif, yaitu M Jasin dan Hariyono Umar, serta pejabat KPK lainnya. Hadir pula Pimpinan MPR yang baru, Taufiq Kiemas, Lukman Hakim Saefuddin, Ketua DPD Irman Gusman, dan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, serta para menteri Kabinet Indonesia Bersatu.

Tiga anggota sementara pimpinan KPK yang mengucapkan janji jabatan itu adalah Tumpak Hatorangan Panggabean, Mas Ahmad Santosa, dan Waluyo. Ketiganya ditunjuk menjadi anggota sementara pimpinan KPK untuk menggantikan tiga pimpinan KPK yang saat ini diberhentikan sementara karena terjerat kasus hukum.

Tumpak, Mas Ahmad Santosa, dan Waluyo ditunjuk menjadi anggota pimpinan sementara KPK melalui Tim Lima, yaitu tim yang dibentuk Presiden guna merekomendasikan pimpinan sementara KPK yang dinilai layak. Tim Lima beranggotakan Menko Polhukam Widodo AS, Menhuk dan HAM Andi Mattalatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Adnan Buyung Nasution, praktisi hukum senior Todung Mulya Lubis, dan mantan Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki.

Tumpak pernah menjabat Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan periode 2003-2007. Mantan jaksa yang kini menjabat Komisaris PT Pos Persero itu diposisikan menggantikan Antasari Azhar. Sedangkan Waluyo adalah mantan Direktur Pencegahan KPK periode 2003-2007. Waluyo yang kini menjabat Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina itu diposisikan menggantikan Bibit Samad Rianto. Ia pernah mengikuti seleksi pimpinan KPK periode 2007-2011, tetapi gagal di tahap uji kelayakan DPR. Mas Ahmad Santosa pernah menjadi anggota panitia seleksi pimpinan KPK periode 2007-2011, konsultan di kejaksaan dan ketua tim pembaruan Mahkamah Agung. Mas Ahmad Santosa yang kini menjadi senior advisor program HAM, pembaruan hukum, dan akses peradilan di UNDP itu diposisikan menggantikan Chandra M Hamzah.

Setelah mengucapkan sumpah jabatan, tiga pimpinan sementara KPK itu diharapkan langsung bekerja dengan dua pimpinan KPK lainnya yang tersisa, yaitu Haryono Umar dan M Jasin. Kelimanya secara internal akan menentukan sendiri orang yang akan menempati posisi Ketua KPK.

Tiga pimpinan sementara KPK diperkirakan akan menjabat selama enam bulan sampai satu tahun, atau hingga jelas status hukum pimpinan KPK yang saat ini diberhentikan sementara.

Apabila tiga pimpinan KPK itu akhirnya dinyatakan tak bersalah maka mereka dapat kembali memimpin KPK. Atau, jika mereka justru dinyatakan bersalah dan diberhentikan tetap maka akan dibentuk panitia seleksi pimpinan KPK untuk mencari pimpinan tetap KPK.

Ketua KPK nonaktif Antasari Azhar kini tinggal menunggu persidangan terhadap dirinya dalam kasus pembunuhan Direktur Utama PT Rajawali Putra Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.

Sedangkan dua wakil pimpinan KPK nonaktif, Chandra Hamzah dan Bibit Samad Rianto, berstatus tersangka dalam kasus penyalahgunaan wewenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com