JAKARTA, JUMAT - Saya prihatin tentang kebakaran hutan yang belakangan ini terjadi karena banyak orang yang membakar hutan untuk dijadikan ladang... Kalau menurut saran saya, mengapa bapak tidak melakukan pendekatan saja kepada para petani untuk tidak melakukan pembakaran hutan?
"Surat cinta" ini dibacakan oleh Nur Anisa atau Icha (11), pelajar kelas V SD As-Salamaah, Pamulang, saat acara "Suara Anak tentang Lingkungan Hidup Indonesia: Pesan untuk Para Pemimpin Negeri". Acara ini merupakan kerja sama antara Kementerian Negara Lingkungan Hidup, LSM lingkungan hidup Matoa Albarits, dan Senayan City, Jumat (15/8) di Senayan City.
Icha mengakui dirinya sangat peduli akan lingkungan hidup. "Jika lingkungan rusak, manusia tidak dapat hidup," katanya lugu.
Menanggapi "surat cinta" tersebut, Rachmat mengucapkan terima kasih. Rachmat sempat menanyakan pertanyaan seputar lingkungan hidup kepada anak-anak. Begitu pertanyaan dilontarkan, sontak semua anak-anak berebut untuk menjawabnya.
"Wah, ternyata anak-anak Indonesia pintar-pintar. Kalau seperti ini, bapak presiden juga bersedia menerima instruksi dari adik-adik," kata Rachmat sambil tersenyum.
Kepada anak-anak, Rachmat berpesan untuk terus melestarikan lingkungan hidup. "Nanti, ketika adik-adik pulang, jangan lupa untuk berpesan kepada bapak/ibu untuk berhemat energi. Air tidak boleh dihambur-hamburkan," pesannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.