Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Kompas.com - 11/05/2024, 16:22 WIB
Dwi NH,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di tengah gejolak perekonomian global dan sejumlah tantangan yang terjadi, anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tetap menjadi instrumen penting perekonomian nasional.

Kinerja APBN yang didukung oleh perpajakan yang menyumbang sekitar 80 persen penerimaan negara, termasuk penerimaan cukai dan kepabeanan, berada di jalur yang tepat.

Banyak pihak mengapresiasi kinerja Bea Cukai dan mengingatkan akan krusialnya peran institusi ini terhadap perekonomian negara.

Dalam kontribusinya terhadap penerimaan negara, hingga triwulan I-2024, Bea Cukai telah mengumpulkan Rp 69 triliun atau 21,5 persen dari target.  Secara total, pendapatan negara telah terkumpul Rp 620,01 triliun atau sebesar 22,1 persen dari target.

Baca juga: Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengungkapkan bahwa Bea Cukai memiliki peran krusial dalam perekonomian Indonesia.

"Bea Cukai tidak hanya memiliki fungsi sebagai salah satu instansi yang mengumpulkan penerimaan yang vital bagi negara dan APBN. Tetapi di sisi lain dalam hal lalu lintas perdagangan kaitannya dengan aktivitas perdagangan. Di sinilah titik krusialnya Bea Cukai," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/5/2024).

Lebih lanjut, Faisal mengatakan bahwa tugas utama Bea Cukai tidak hanya sebagai pengumpul pendapatan (revenue collector), tetapi juga sebagai pelindung masyarakat Indonesia dari ancaman barang terlarang dan barang dengan impor yang dibatasi.

Selain itu, kata dia, Bea Cukai juga berperan sebagai fasilitator perdagangan (trade facilitator) dan memberikan bantuan kepada industri (industrial assistance), yang memegang peran penting dalam memperlancar industri dan perdagangan domestik.

Baca juga: Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Faisal menyatakan bahwa volume lalu lintas barang yang masuk dan keluar dari wilayah Indonesia sangat besar dan melibatkan jumlah uang yang signifikan.

"Oleh karena itu, tata kelola atau governance di Bea Cukai adalah hal yang sangat penting. Jika tata kelola ini baik, maka penerimaan negara dan pengaturan perdagangan ekspor-impor serta kontrol terhadap barang akan optimal. Ini termasuk kontrol terhadap barang-barang ilegal," imbuhnya.

Namun sebaliknya, lanjut Faisal, jika tata kelola tidak baik, maka aturan yang mengatur masuk dan keluarnya barang dari negara lain tidak akan efektif.

"Kondisi ini akan berpengaruh pada perekonomian dalam negeri, baik bagi konsumen maupun produsen, serta industri manufaktur yang akan terimbas. Inilah titik kritis dari peran penting Bea Cukai," imbuhnya.

Baca juga: CORE: Tata Kelola Bea Cukai Penting untuk Cegah Barang Ilegal dan Pengawas Ekspor Impor

Selalu sejalan dengan target

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad menyatakan bahwa kinerja Bea Cukai dari segi penerimaan negara selalu mencapai target setiap tahunnya.

Pada 2021, pendapatan dari kepabeanan dan cukai mencapai Rp2 69 triliun, dengan pertumbuhan 26,23 persen year-on-year (YoY), atau sebesar 125,1 persen dari target.

Pada 2022, realisasi pendapatan dari kepabeanan dan cukai mencapai Rp 317,8 triliun, meningkat sebesar 18,0 persen atau mencapai 106,3 persen dari target.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com