Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Kompas.com - 27/04/2024, 14:25 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengeklaim bahwa banyak pengurus ranting dan cabang yang meminta agar pertemuan antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak terjadi.

Ungkapan penolakan pengurus ranting dan cabang itu disampaikan Hasto saat menghadiri rapat koordinasi yang digelar oleh Dewan Pengurus Cabang (DPC) Majalengka, Jawa Barat, pada Sabtu (27/4/2024).

“Banyak pengurus ranting yang meminta agar (pertemuan Megawati-Jokowi) tolong jangan dilakukan. Ini suara kebenaran. Pengurus di daerah ini bergabung dengan PDI-P karena ada emotional bonding. Inilah kepemimpinan yang menyatu dengan napas rakyat,” ujar Hasto dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Baca juga: Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Rencana pertemuan antara Jokowi dan Megawati menyeruak belakangan ini.

Bahkan, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan bahwa pertemuan Jokowi-Megawati menunggu waktu.

Jokowi, yang didukung PDI-P dalam memenangi Pemilihan Presiden 2014 dan 2019, justru mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming pada pilpres tahun ini.

Dalam pidatonya pada rapat koordinasi itu, Hasto juga menyampaikan pesan Megawati.


Megawati menyampaikan terima kasih atas kerja keras seluruh pengurus dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

“Ibu Ketua Umum menyampaikan salam. Beliau mengucapkan terima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting,” ujar Hasto.

“Karena di tengah tekanan penggunaan instrumen negara dalam berbagai kecurangan hulu hilir, tapi pengurus ranting, anak cabang, DPC PDI-P mampu menegakkan diri dan memenangkan pemilu secara tiga kali berturut-turut,” kata Hasto.

Kemenangan PDI-P pada Pemilu 2024, kata Hasto, tentu terjadi karena soliditas bersatunya kekuatan rakyat dengan PDI-P.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com