JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Konstitusi (MK) menyembunyikan 15 papan karangan bunga dengan pesan nada sindiran terhadap proses sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Juru Bicara MK Fajar Laksono mengatakan, karangan bunga itu disembunyikan demi menjaga independensi dan netralitas MK dalam menangani perkara sengketa hasil Pilpres 2024.
"Untuk menjaga independensi, hakim konstitusi, menjaga netralitas ini suasana persidangan termasuk luar persidangan, maka itu tidak kita pajang, tapi kita simpan," kata Fajar di Gedung MK, Jakarta, Jumat (19/4/2024).
Baca juga: Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak Pada Etika Kenegaraan
Fajar menuturkan, papan karangan bunga itu tiba di Gedung MK pada Jumat pagi tadi tanpa diketahui siapa pengirimnya.
Menurut Fajar, karangan bunga itu tetap diterima karena merupakan bentuk apresiasi terhadap MK, tetapi tidak dipajang di tempat terbuka supaya tidak mengganggu independensi MK.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, 15 papan karangan bunga itu berada di tempat yang cukup tersembunyi, tepatnya di dekat kantin Gedung II dan Gedung III.
"Tetap kita terima, kita terima kasih, kita apresiasi, tapi kita tempatkan di sana, kita simpan dulu gitu," ujar Fajar.
Dari 15 papan karangan bunga, ada tiga buah yang ditumpuk, sedangkan 12 lainnya terjejer dengan rapi di sepanjang tembok.
Baca juga: Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran
Isi papan karangan bunga itu hampir seragam, yakni menyindir langkah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang mengajukan gugatan sengketa Pilpres ke MK.
"Sama-sama merah, tapi MU enggak pernah nuduh bansos pas kalah tanding," demikian bunyi salah satu papan karangan bunga atas nama Machunian Sragen Timur.
"Lucu yang kalah minta tanding ulang," demikian tulisan yang terpampang di papan karangan bunga dari Bismania Kebumen.
Beberapa karangan bunga juga berisi pesan membela pasangan Prabowo-Gibran dari tudingan penyalahgunaan bantuan sosial (bansos) yang dianggap memengaruhi hasil pemilu.
Baca juga: MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres
"Dear hakim MK, kami pilih Prabowo-Gibran dari hati, jangan fitnah kami," begitu pesan di papan karangan bunga dari Komunitas Pencinta Rondo.
"Gimana ceritanya kamu tuduh Gen Z pilih Prabowo-Gibran karena bansos, kan kami tidak terima bansos," bunyi tulisan karangan bunga dari Kreator Digital Indonesia.